Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Produksi serta ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan turunannya pada tahun ini diproyeksi tidak akan mencapai target. Kebakaran yang terjadi di beberapa wilayah perkebunan kelapa sawit di Riau dan dampak El Nino yang melanda di beberapa wilayah pada pertengahan tahun ini menjadi penyebabnya.
Sahat Sinaga Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan, sinyal pelemahan produksi serta ekspor CPO dan turunannya tersebut sudah tercermin pada semester I tahun ini. "Bulan Maret di Riau terjadi kebakaran, El Nino mulai berakibat pada Mei sampai Agustus," kata Sahat, Rabu (25/6).
Perkebunan kelapa sawit di Raiau sendiri memiliki andil yang cukup besar terhadap produksi minyak sawit nasional. Setidaknya produksi CPO khusus dari Riau saja mencapai 3,5 juta ton-4 juta ton per tahun, atau sekitar 35% dari produksi nasional. Akibat kebakaran perkebunan sawit yang terjadi di awal tahun ini, produksi CPO Riau menurun hingga 12%-14%.
Hingga akhir tahun, GIMNI memproyeksikan produksi CPO dan turunannya hanya sebanyak 28 juta ton atau dibawah perkiraan awal tahun yang mencapai 30,89 juta ton. Sedangkan, untuk kinerja ekspor CPO dan turunannya diproyeksi hanya sebanyak 18 juta ton-19 juta ton, atau dibawah perkiraan awal sebanyak 21,3 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News