kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi dan ekspor teh terus melandai


Selasa, 05 Agustus 2014 / 15:28 WIB
Produksi dan ekspor teh terus melandai
ILUSTRASI. Manfaat tempe juga bisa membantu meningkatkan kepadatan dan mencegah pengeroposan tulang.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Edy Can

JAKARTA. Masa kejayaan teh Indonesia memudar. Sepanjang tiga tahun terakhir produksi dan ekspor teh mulai menurun.

Kementerian Pertanian menghitung, pada tahun 2010 produksi teh mencapai 156.604 ton. Setahun kemudian, produksi teh terus menurun menjadi 150.776 ton.

Tahun 2012, produksi teh terus tergerus menjadi 145.575 ton dan terakhir pada 2013 naik tipis menjadi 146.682 ton. Nah pada tahun ini, Kementerian Pertanian memprediksi produksi hanya tumbuh 1% menjadi 147.704 ton.

Direktur Tanaman Rempah Penyegar Kementerian Pertanian Azwar Abu Baka,  mengatakan, produksi teh yang terus turun terjadi karena kualitas teh lokal yang kurang dapat bersaing dengan teh impor. "Selain juga karena selera orang Indonesia sepertinya lebih menyukai teh impor," ujar Azwar baru-baru ini.

Hal ini tercermin dari tingginya realisasi impor teh. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sejak 2010 lalu impor teh mencapai 109.000 ton. Lalu pada 2011 naik menjadi 198.000 ton. Angka impor terus meningkat menjadi 244.000 ton pada 2012. Lalu, pada  2013 sempat turun menjadi 204.000 ton.

Sementara ekspor teh justru melandai. Pada 2010 ekspor teh mencapai 87.1000 ton turun menjadi 754.000 ton pada 2011. Kemudian tahun 2012 turun menjadi 701.000 ton dan 2013 naik tipis 708.000 ton.

Indonesia merupakan negara penghasil teh terbaik ketujuh di dunia setelah Tiongkok, India, Kenya, Srilanka, Vietnam dan Turki. Salah satu nilai plus teh asli Indonesia adalah kadar kateking atau antioksidannya tertinggi di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×