Reporter: Handoyo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Produksi garam nasional pada tahun diperkirakan berlimpah. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meramalkan produksi garam tahun depan akan surplus sebesar 600.000 ton.
Hingga akhir November mendatang, KKP memperkirakan, produksi Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) sebesar 1,3 juta ton. Lalu ditambah dengan produksi non Pugar sebesar 390.700 ton, PT Garam sebesar 385.000 ton serta sisa impor garam konsumsi sebesar 119.000 ton.
Sehingga total produksi akan mencapai sekitar 2,2 juta ton. Angka ini melampaui konsumsi garam nasional sebesar 1,6 juta ton.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha KKP Ansori Zawawi menjelaskan, kelebihan produksi ini akan diarahkan untuk kebutuhan industri. KKP berencana akan mengolah ulang garam itu karena biasanya kualitasnya rendah. Catatan saja, kualitas garam yang dihasilkan oleh petani lokal kebanyakan berkualitas rendah (KP II).
KKP akan mengangarkan dana dari program Pugar. Hingga saat ini dana Pugar yang telah disalurkan mencapai Rp 84,7 miliar.
Beberapa kota yang telah mendapatkan dana Pugar ini mencapai 40 kabupaten/kota seperti Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Sampang Sumenep dan Pemekasan.
Dampak kelebihan produksi garam ini akan menurunkan harga. Berdasarkan pantauan KKP, harga garam rakyat saat ini berada dikisaran Rp 250 per kg hingga Rp 450 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News