kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi gas CPP Gundih capai 75 mmscfd


Minggu, 24 Juli 2016 / 14:58 WIB
Produksi gas CPP Gundih capai 75 mmscfd


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini

CEPU. Central Prossesing Plant (CPP) area Gundih Asset 4 milik PT Pertamina EP sudah memasuki titik maksimal. Saat ini, produksi fasilitas pengolahan gas ini telah mencapai 75 mmscfd, jauh di atas produksi tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 30 mmscfd.

Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Sutjipto mengatakan, proyek CPP Gundih ini dimulai sejak tahun 2001. Namun, baru tahun ini kapasitas produksinya bisa maksimal hingga mencapai 75 mmscfd. ”Cukup lama, karena kita mengalami masalah pemisahaan kadar sulfur, tapi sejak Januari kemarin kita sudah full capacity,” ungkapnya di Cepu, Sabtu (23/7).

Dwi menjelaskan, pengembangan fasilitas terbaru untuk pemisahaan sulfur ini dilakukan oleh teknisi dari internal. Dengan teknologi pemisahan biolitical sulfur ini membuat kapasitas produksi jadi bertambah serta aspek lingkungan lainya seperti limbah. ”Temuan pengembangan sulfur ini mudah-mudahan bisa dipatenakan dan diaplikasikan ke fasilitas lain seperti Donggi-Senoro dan Matindok,” tuturnya.

Asal tahu saja, hasil produksi gas dari CPP Area Gundih Asset 4 PT Pertamina EP dijual langsung ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dialirkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Tambak Lorok Semarang, sebesar 50 mmscfd selama 12 tahun. Sebagian juga dijual ke Jaringan Gas Kota Blora milik PT PGN.

Proyek ini juga merupakan pengembangan lapangan gas blok Gundih yang berasal dari struktur Kedungtuban, Randublatung dan Kedunglusi di Blora Jawa Tengah. ”Ini juga menunjukan kerja sama Pertamina dan PGN sudah berjalan di lapangan sehingga konsolidasi itu adalah hal wajar,” kata Dwi.

Produksi gas PT Pertamina pada semester I 2016 naik 15,8% year on year mejnadi 1,94 BSCFD. Pada tahun ini, produksi diproyeksikan naik 5 % menjadi 1,99 bscfd dari tahun sebelumnya 1,9 bscfd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×