Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Produksi ore konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia (PTFI) turun 20% dari rata-rata produksi per hari. Ini imbas mogok kerja karyawan yang berujung pada Pemecatan Hubungan Kerja (PHK).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi penuh rata-rata per hari Freeport seharusnya 194.000 ton ore per hari. Namun, akibat adanya PHK produksi per hari terus menurun.
”Dari rata-rata harian ore konsentrat yang ditambang dan yang ke pabrik turun 20%,” ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit kepada KONTAN, Kamis (24/8). Artinya saat ini, produksi harian ore konsetrat Freeport hanya 155.200 ton per hari.
Sayangnya sejauh ini, KONTAN belum menerima data resmi berapa karyawan Freeport yang terkena PHK, sehingga menurunkan produksi harian Freeport.
Juru Bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama menyatakan saat ini masih ada karyawan yang melakukan mogok kerja. Namun, yang mogok kerja merupakan mantan karyawan yang ingin kembali masuk kerja.
Asal tahu saja, pada pekan lalu, terjadi kekisruhan di area Check Point 28 dan Gorong-gorong Rute Jalan Tambang Utama, sampai membakar sejumlah peralatan dan fasilitas perusahaan dan sepeda motor karyawan di lokasi tersebut.
Beberapa fasilitas di lokasi-lokasi lain di Timika juga mengalami kerusakan. Setidaknya empat karyawan kontraktor mengalami cedera ringan akibat aksi tersebut. Meski begitu, Riza bilang, kejadian itu tidak sampai mengganggu kegiatan produksi pertambangan. "Karena itu jauh dari lokasi penambangan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News