kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Produksi ikan pindang mampu capai target


Jumat, 13 Desember 2013 / 07:09 WIB
Produksi ikan pindang mampu capai target
ILUSTRASI. Bentoel Internasional Investama (RMBA) makin mantap merealisasikan rencana untuk Go Private.


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Pemerintah optimistis produksi ikan pindang pada tahun ini bisa mencapai target. Di awal tahun, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi ikan pindang di 2013 sebanyak 253.600 ton. Realisasinya, sampai Oktober 2013 sudah mencapai 242.159 ton atau 95,49% dari target.


Realisasi produksi ikan pindang tahun lalu dari Januari hingga Desember mencapai 225.424 ton. Dengan demikian, produksi selama Januari -Oktober di tahun ini sudah lebih tinggi dari tahun lalu.


Kenaikan produksi ini ditopang oleh kenaikan permintaan ikan yang seluruhnya dikonsumsi oleh masyarakat lokal. "Produksinya memang besar karena dikonsumsi sehari-hari," ujar Santoso, Direktur Pengolahan Hasil Perikanan KKP, kemarin.


Selain permintaan, hal lain yang memicu kenaikan produksi adalah jumlah unit pengolahan ikan pindang bertambah sekitar 19 unit sehingga di tahun ini total unit pengolah ikan pindang menjadi 2.040 unit. Pabrik-pabrik tersebut tersebar di wilayah sentra penghasil pindang seperti Pati, Rembang, Kendal, Sukabumi dan Bogor.


Wilayah yang menyumbang produksi paling besar adalah Sukabumi. Sampai Oktober, produksi ikan pindang di Sukabumi mencapai 112.324 ton. Setelah Sukabumi, penghasil ikan pindang terbesar lain adalah Rembang yang memiliki 64 unit pengolah ikan. Rembang memproduksi pindang sebesar 54.379 ton.


Sayang, kenaikan produksi tak diimbangi dengan harga. Awalnya, tahun ini KKP mengharapkan harga jual pindang mencapai Rp 25.000 per kilogram (kg). Nyatanya, harga jual rata-rata pindang hanya Rp 20.000 per kg.


Harga pindang masih rendah karena harga bahan baku ikan yang rendah. KKP mengharapkan harga bahan bakunya mencapai Rp 16.500 per kg. Namun, Namun industri bisa membeli bahan baku di kisaran Rp 14.000 per kg.


Kemudian, harga jual ikan pindang cenderung rendah sebagai dampak dari belum terpenuhinya standar bahan baku dan proses pengolahan pindang, kemasan seadanya dan produksi yang masih dilakukan secara tradisional. Untuk mengerek harga, KKP akan meningkatkan mutu kualitas pindang.


Murahnya harga pindang membuat nilai penjualan tak setinggi realisasi produksi. Tahun ini, KKP mengincar nilai penjualan ikan pindang olahan mencapai Rp 6,34 triliun. Namun, sampai Oktober 2013, nilai penjualan ikan hanya 76,39% dari target atau sekitar Rp 4,84 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×