Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Test Test
JAKARTA. Produksi kakao Indonesia tahun ini diperkirakan hanya akan naik tipis dibanding produksi tahun lalu karena akan ada perluasan lahan. Sebenarnya, kapasitas produksi bisa menjadi dua kali lipat jika produktivitas ideal bisa tercapai.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang memperkirakan, tahun ini kapasitas produksi tanaman kebun tersebut hanya akan bertambah 20.000 ton jika dibanding tahun lalu, yaitu dari 580.000 ton tahun lalu menjadi 600.000 ton.
"Peningkatan itu terjadi karena ada perluasan lahan yang luasnya saat ini sekitar 1,4 juta ha, sebenarnya dengan lahan sebesar itu kita bisa menghasilkan 1 juta ton kakao kalau digarap dengan baik" jelasnya.
Tidak maksimalnya garapan lahan tersebut menyebabkan tingkat produktivitas minim. Saat ini produktivitas kakao hanya 500 kg per hektar. Padahal, menurut Zulhefi, Indonesia berpotensi memperoleh hasil 700 kg-800 kg per hektar jika saja pemerintah mau turun tangan untuk memberikan penyuluhan rutin kepada para petani.
Ia mengatakan, petani kakao yang ada saat ini kerjanya hanya menanam, mereka tidak terdorong untuk melakukan pemerliharaan yang baik, seperti pemupukan bahkan penanaman. "Jadi petani-petani kakao ini sebatas menanam saja, karena mereka tidak terdorong untuk melakukan pemeliharaan tanaman dengan baik, menanam saja sudah dapat uang pikir mereka," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
