Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Kementerian Pertanian (Kemtan) mengungkap, tahun ini produksi kedelai mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemtan Hari Priyono mengungkap produksi tersebut belum sesuai dengan target yang ditetapkan.
"Produksi kedelai kita meningkat, tetapi dari target tahun ini memang belum tercapai," ujar Hari Priyono kepada media, Selasa (5/9).
Sayangnya, Hari enggan mengungkap dengan jelas berapa besar realisasi produksi kedelai hingga saat ini. Namun, Hari mengungkap tahun Kemtan tengah menyusun program penambahan luas area tanam seluas 500.000 hekare. Hari mengungkap, Kemtan menargetkan mampu memproduksi kedelai 1 - 1,5 ton kedelai per hektare (ha).
Berdasarkan data Ditjen Tanaman Pangan, sasaran tanam tahun 2017 seluas 768.266 ha, dengan rincian 210.000 ha berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), 500.000 ha dari APBN Perubahan, dan swadaya masyarakat dengan perkiraan produksi 1.200.000 ton. Sementara realisasi tanam program APBN baru tercapai 43% atau sekitar 122.432 ha.
Meski belum sesuai target, namun Hari optimistis swasembada kedelai masih dapat dicapai pada 2020. Apalagi, tahun 2018 direncanakan akan dilakukan penambahan area tanam hingga 2 juta hektare.
"Pemerintah harus menjamin supaya harga tidak jeblok. Kalau tahun 2017 harga bagus, maka target 2 juta hektar dapat tercapai, dan semoga bisa lebih dari itu," tutur Hari.
Dia juga mengatakan, produktivitas kebun kedelai harus terus ditingkatkan dengan melakukan penanaman secara bergantian. "Tanah perlu direndam, dan perlu dikeringkan supaya jasad-jasad krenik tetap tumbuh sebagai pupuk organik. Jadi, kedelai itu jangan dilihat sebagai single komoditi," tuturnya.
Sementara itu Hari menyebutkan sasaran wilayah yang akan dilakukan penambahan area tanam adalah daerah yang sudah memiliki potensi penghasil kedelai seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Wilayah itu kan sudah basis kedelai jadi itu prioritas. Tetapi ada juga pengembangan sesuai dengan potensi yang ada," tutur Hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News