kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.295   15,00   0,09%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Produksi merosot, harga cabai kembali melonjak


Senin, 07 November 2011 / 20:44 WIB
Produksi merosot, harga cabai kembali melonjak
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019. KONTAN/Cheppy A. Muchlis.


Reporter: Bernadette Christina Munthe | Editor: Test Test

JAKARTA. Memasuki pekan kedua November, harga cabai merah keriting di tingkat konsumen kembali melonjak. Kementerian Perdagangan (Kemdag) mencatat, pada Jumat(4/11) silam harga dicatat telah mencapai Rp 28.776 per kilogram (kg). Harga ini telah naik 12,46% sejak awal November 2011.

Kenaikan harga cabai ini pun diakui oleh Ngadiran, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Ia mengatakan, saat ini harga cabai merah keriting berada di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kg. Menurutnya, kenaikan harga cabai dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh terbatasnya produksi. Maklumlah, produksi cabai di sejumlah sentra produksi memang menurun karena memasuki masa tanam.

Lalu, produksi cabai yang menurun pun disebabkan oleh cuaca yang tak menentu. “Sekarang ini kalau sudah tinggal panen tapi tiba-tiba kena hujan, panenan justru rusak," kata Ngadiran ketika dihubungi KONTAN, Minggu (6/11).

Di samping itu, kenaikan permintaan menjelang Idul Adha juga turut mendongkrak permintaan cabai, meski tak berdampak signifikan. “Kenaikan permintaan karena Idul Adha hanya 7%-8%, tidak setinggi pada saat Idul FItri yang sampai 30%. Karena yang merayakan Idul Adha tidak sebanyak yang Idul Fitri,” lanjut Ngadiran.

Sementara itu, Dadi Sudiana, Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia pun mengakui, saat ini produksi cabai memang tinggal 30% dari musim panen raya yang berlangsung Agustus dan September lalu. “Rata-rata kebutuhan cabai mencapai 100.000 ton per bulan, sementara sekarang produksi hanya 30.000 ton per bulan,” kata Dadi.

Dengan produksi yang tinggal sedikit, harga cabai di tingkat petani pun ikut terkerek ke Rp 20.000 per kg. Padahal sebelumnya, harga cabai merah keriting di tingkat petani hanya berkisar Rp 17.000 per kg.

Dadi dan Ngadiran memprediksi harga cabai yang tinggi ini akan terus bertahan hingga akhir tahun nanti. Dadi bahkan memperkirakan harga cabai merah keriting di tingkat petani akan merambat hingga Rp 30.000 per kg.

Di tengah kondisi ini, Ngadiran menyayangkan sikap pemerintah yang kurang serius menangani fluktuasi harga cabai. Awal tahun lalu, ketika harga cabai menyentuh Rp 80.000-Rp 120.000 per kg, Kementerian Pertanian (Kemtan) sempat menggalakkan program menanam cabai di dalam pot demi meningkatkan produksi. Sayang, saat ini Kemtan tidak melanjutkan program tersebut. Karena itu, Ngadiran berharap pemerintah kembali menggalakkan program menanam cabai dalam pot, khususnya di perkotaan dengan memberikan bibit yang baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×