Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina, melaporkan telah mencapai kinerja operasi yang solid hingga kuartal III-2025.
Hal ini tercermin dari angka produksi migas yang mencapai 1,03 juta barel setara minyak per hari (MMBOEPD), yang terdiri dari produksi minyak sebesar 553 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,83 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Selain menjaga stabilitas produksi, Subholding Upstream juga menunjukkan kinerja unggul di kegiatan operasi lain seperti realisasi pemboran eksploitasi sebanyak 661 sumur, kegiatan workover 969 sumur, kegiatan well service 28.507 sumur, survei seismik 2D sepanjang 109 kilometer (km), survei seismik 3D seluas 652 kilometer persegi (km2), serta peng eksplorasi sebanyak 15 sumur hingga akhir September 2025.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Raih US$ 750 Juta untuk Akusisi SPBU ExxonMobil di Singapura
Capaian ini menjadi bukti komitmen PHE dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui peningkatan efisiensi dan kehandalan operasi di seluruh wilayah kerja, baik domestik maupun internasional.
Corporate Secretary Subholding Upstream Pertamina, Hermansyah Y Nasroen, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pekerja yang telah berkontribusi dalam menjaga kinerja perusahaan serta dukungan dari para mitra kerja dan pemangku kepentingan.
“Capaian positif ini merupakan hasil kerja keras seluruh Perwira Subholding Upstream Pertamina yang terus berinovasi dan menjaga produktivitas operasi. Kami berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan produksi migas nasional serta memberikan nilai tambah bagi Pertamina dan Indonesia,” ujar Hermansyah dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
Subholding Upstream juga mencatat kinerja signifikan dalam penemuan sumberdaya 2C mencapai 870 juta barel setara minyak (MMBOE). Temuan besar di wilayah kerja Rokan menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan sumber daya tersebut, termasuk dari potensi migas non-konvensional (MNK) di area Aman Trough K7A dan K7B serta penambahan cadangan P1 sebesar 149 juta barel setara minyak (MMBOE).
“Keberhasilan penemuan sumberdaya dan penambahan cadangan ini menunjukkan arah yang positif bagi keberlanjutan produksi migas Indonesia ke depan dalam mendukung tercapainya target ketahanan dan kemandirian energi nasional,” tambah Hermansyah.
Baca Juga: Tambang Berkelanjutan, Weda Bay Nickel Reklamasi 84,86 Hektare Lahan Bekas Tambang
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
Selanjutnya: Panduan 25 Ucapan Hari Pelajar Internasional untuk Bagikan Semangat Edukasi
Menarik Dibaca: Naik Lagi ke Level 8.414, IHSG Kembali Mendekati Level Tertinggi (17/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












