Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. Produksi minyak nasional terjerembab hanya tinggal 790.000 barel per hari (bph) pada Senin (21/9), padahal target produksi nasional tahun ini mencapai 825.000 bph. Hal ini lantaran adanya penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) dan pengentian produksi yang direncanakan (planned shutdow).
Kepala Sub Bagian Humas SKK Migas Elan Biantoro menyatakan, produksi nasional per Senin (21/9) hanya mencapai 790.000 barel per hari. "Terjadi unplanned shutdown dan planned shutdow sekitar 21.000 bph," ungkap Elan dikantornya, Selasa (22/9). Bila tak terjadi masalah tersebut produksi bisa mencapai sekitar 813.000 bph.
Dia menyatakan, kontraktor yang melakukan penghentian produksi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown) adalah PT Pertamina EP, Mobil Cepu Limited, Pertamina Hulu Energi, dan beberapa Joint Operating Body dengan Pertamina. Sementara yang melakukan pengentian produksi yang direncanakan (planned shutdow) seperti Petronas Carigali semisal menunggu pipa gas selesai di Lapangan Kepodang, lalu ada PetroChina Jabung yang kemungkinan perbaikan kompresor.
Sementara Blok Cepu, kata Elan baru bisa meningkat produksi pada minggu kedua Novemvber mencapai 120.000 barel per hari. "Sekarang baru mencapai 80.000 bph," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News