kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.305   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.832   -37,03   -0,54%
  • KOMPAS100 989   -6,89   -0,69%
  • LQ45 760   -4,16   -0,54%
  • ISSI 222   -0,69   -0,31%
  • IDX30 392   -3,26   -0,83%
  • IDXHIDIV20 456   -5,40   -1,17%
  • IDX80 111   -0,56   -0,51%
  • IDXV30 113   -1,23   -1,08%
  • IDXQ30 127   -0,89   -0,69%

Produksi mobil nasional juga tak kebal dari pandemi virus corona


Rabu, 08 April 2020 / 16:01 WIB
Produksi mobil nasional juga tak kebal dari pandemi virus corona
ILUSTRASI. Pabrik mobil Toyota Motor Manufacturing Indonesia TMMIN. Ketidakpastian akibat wabah covid-19 menekan permintaan pasar dan produksi otomotif nasional.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib industri otomotif tahun ini masih buram. Ketidakpastian akibat wabah covid-19 menekan permintaan pasar dan membuat produksi kendaraan roda empat mengalami kontraksi.

Menghindari penyebaran virus, beberapa pabrik otomotif menghentikan sementara produksinya. Salah satu pabrikan mobil terkemuka, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) masih menimbang segala opsi untuk mencegah pandemi ini.

Baca Juga: Kemenperin usul stimulus untuk industri otomotif di tengah pandemi covid-19

Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mengatakan pihaknya masih mempelajari situasi beberapa hari ke depan walau opsi tutup sementara tak menutup kemungkinan akan dilakukan.

Adapun perusahaan yang memiliki kapasitas terpasang 320.000 unit per tahun ini sudah membatasi waktu kerja dan operasional pabrikan. "Sekarang karyawan sudah bekerja 50% dari waktu kerja normal bahkan tinggal 35% kalau dihitung dengan overtime," ujar Bob kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4)

Ia bilang dampak pengurangan jam kerja pasti berimbas ke turunnya produksi mobil perseroan, meski demikian ia belum dapat membeberkan proyeksi produksinya tahun ini. "Saat ini kami bisa produksi kalau bahan baku ada plus ada order alias demand," terang Bob.

Persoalan yang menghimpit industri ini, kata Bob ialah cashflow yang berpeluang menipis. Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan aspek ini, adapun terkait stimulus berupa diskon pajak TMMIN mengharapkan implementasinya dapat segera dilakukan.

Baca Juga: Astra menyerahkan bantuan tahap kedua Rp 30 miliar untuk mencegah penyebaran Covid-19

Menurut Bob, dalam setahun ini masih menjadi masa yang gelap bagi industri sehingga sulit menerapkan target bisnis yang pasti. Pun jika wabah segera berlalu, tidak gampang bagi pabrikan untuk segera menormalisasi lini produksinya.

"Butuh waktu, mungkin beberapa minggu, soalnya supply chain kami cukup heavy dan bukan tergolong gampang," terangnya. Terkait penjualan mobil Toyota, Agen Pemegang Merek (APM) mobil ini belum merinci proyeksi penjualannya sampai akhir tahun ke depan.

Henry Tanoto, Vice President PT Toyota Astra Motor bilang pihaknya akan mengikuti revisi yang akan dilakukan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). "Walau kami terus berharap agar kondisi bisa pulih lebih cepat sehingga ekonomi dan market bisa lebih baik," ujarnya kemarin, Selasa (7/4).

Baca Juga: Pandemi corona, sejumlah pabrikan otomotif sediakan layanan servis ke rumah

Gaikindo diketahui merevisi target volume penjualan mobil tahun ini yang semula sekitar 1,05 juta unit menjadi hanya 600 ribu unit saja. Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua I Gaikindo dengan market yang turun maka akan diikuti kontraksi alias melemahnya produksi pabrikan.

Jongkie mengaku belum dapat memprediksi realisasi produksi nasional di tahun ini. "Situasi dan kondisi saat ini masih campur aduk, ada covid-19, ada bulan puasa, ada libur Lebaran, ada PSBB. Jadi belum ada kejelasan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Pemerintah terus mengupayakan stimulus bagi industri, bahkan Kementerian Perindustrian dikabarkan mengusulkan ada pembebasan bea masuk impor untuk bahan baku otomotif. Pendapat Jongkie, pihaknya belum membahas hal tersebut dan cenderung menunggu kejelasan dan realisasi dari pemerintah saja terlebih dahulu.

Baca Juga: Corona tekan penjualan dan kegiatan produksi mobil Daihatsu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×