kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.680   -56,00   -0,33%
  • IDX 8.129   29,74   0,37%
  • KOMPAS100 1.124   0,79   0,07%
  • LQ45 804   1,66   0,21%
  • ISSI 282   0,52   0,19%
  • IDX30 423   1,13   0,27%
  • IDXHIDIV20 479   -0,71   -0,15%
  • IDX80 124   0,72   0,58%
  • IDXV30 134   0,04   0,03%
  • IDXQ30 132   -0,28   -0,21%

Produksi pertanian loyo tapi investasinya kekar


Selasa, 17 Januari 2012 / 15:41 WIB
Produksi pertanian loyo tapi investasinya kekar
ILUSTRASI. Inilah 50 universitas terbaik Indonesia versi Webometrics Rank 2021. Sumber foto : unpad.ac.id


Reporter: Eka Saputra | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Pertanian Suswono mengaku produksi pertanian tahun 2011 kurang menggembirakan. Namun begitu, Suswono masih bisa berbangga karena indikator makro di sektor pertanian memperlihatkan kinerja positif.

Produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian tumbuh 3,07%, lebih tinggi ketimbang pertumbuhan sektor pertanian tahun lalu 2,86%. “Investasi sektor pertanian 2011 menjadi Rp 8,23 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan US$ 1,03 miliar untuk penanaman modal asing (PMA), lebih tinggi dari tahun lalu,” ujar Suswono di DPR, (17/1).

Mengenai penurunan produksi bahan pangan, Suswono bilang terjadi karena faktor perubahan iklim yang mengakibatkan pergeseran waktu tanam, kekeringan dan kebanjiran. Selain itu ada pula serangan dari organisme pengganggu alias hama, yang terakhir yang mengkhawatirkan adalah peningkatan alih fungsi lahan.

Suswono bilang, produksi padi tahun 2011 hanya 65,39 juta ton, lebih rendah dari tahun 2010 sebesar 66,47 juta ton. Sementara produksi jagung tahun 2011 sebesar 17,23 juta ton, turun dari produksi tahun 2010 sebesar 18,32 juta ton.

Begitu juga dengan produksi kedelai turun dari 0,91 juta ton di 2010 menjadi 0,87 juta ton di 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×