Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan elektronik PT Hartono Istana Teknologi atau dikenal dengan merek Polytron bersiap menambah kapasitas produksi telepon seluler (ponsel). Penambahan produksi dilakukan setelah pemerintah memberikan kepastian untuk mendukung industri ponsel di dalam negeri.
PR and Marketing Event Manager Polytron Santo Kadarusman mengatakan, sesuai rencana perusahaan, penambahan lini produksi ini akan dilakukan mulai Juli mendatang. "Kapasitas produksi untuk line baru ini sekitar 100.000 unit ponsel per bulan," kata Santo kepada KONTAN, Rabu (15/4).
Saat ini, kapasitas produksi ponsel Polytron baru mencapai 200.000 unit per bulan. Namun, mulai Juli nanti, Santo memperkirakan, kapasitas produksi ponsel Polytron naik menjadi 300.000 unit per bulan, atau sebanyak 3,6 juta unit ponsel per tahun.
Namun, Santo bilang, dirinya tak bisa membeberkan berapa nilai investasi yang akan digelontorkan perusahaannya untuk menambah lini produksi ini. Sebagai gambaran, sekitar 70% hasil produksi ponsel milik PT Hartono Istana Teknologi di pabrik Kudus, Jawa Tengah, fokus memproduksi ponsel jenis smartphone. Sementara 30% sisanya feature phone.
Untuk utilisasi pabrik ponsel Polytron saat ini berkisar antara 40%-60%. Anehnya, saat utilisasi pabrik belum maksimal, PT Hartono Istana Teknologi justru menambah fasilitas produksi ponsel baru. Santo mengungkapkan, penambahan kapasitas produksi ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan permintaan ponsel di masa yang akan datang.
Bisnis ponsel menjadi bisnis yang menarik bagi Polyton karena dalam lima tahun belakangan, penjualan ponsel Polytron cenderung mencatat kenaikan. "Sepluh tahun lalu, porsi pendapatan Polytron mayoritas dari audio-video, lima tahun terakhir dari home appliances, nah bisa saja lima tahun mendatang, dari ponsel," dalih Santo.
Produksi Polytron di Indonesia terdiri dari ponsel, home appliance dan audio-video. Sayang, Santo enggan membeberkan porsi pendapatan dari masing-masing segmen produksi tersebut.
Guna mengejar pendapatan tahun ini, Santo mengungkapkan, akan ada 40 varian baru dari semua lini produknya. "Bertepatan dengan ulang tahun Polytron yang ke-40, kami akan merilis 40 produk baru," beber Santo.
Khusus di bisnis ponsel, Polytron telah merilis produk anyar pada Februari lalu. Santo berharap, khusus di bisnis ponsel berteknologi 4G,
Polytron bisa menempati posisi tiga besar di Indonesia. Perusahaan ini sengaja fokus di ponsel berteknologi 4G karena mendapat dukungan dari pemerintah.
Santo menjelaskan, di segmen pasar 4G tersebut, Polytron bisa merebut pasar karena memiliki produk ponsel dengan harga terjangkau, yakni dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per unit. "Kami akan membuktikan kepada publik akan eksistensi kami di pasar smartphone," ujar Santo. Sayang, Santo lagi-lagi tak mengungkapkan persentase pangsa pasarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News