kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,98   13,67   1.50%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi tembakau Garut naik 42,9%


Kamis, 21 Juni 2012 / 20:32 WIB
Produksi tembakau Garut naik 42,9%


Reporter: Muhammad Yazid |

JAKARTA. Tingginya harga tembakau tahun lalu yang sempat menyentuh level Rp 40.000 hingga 65.000 per kilo gram (kg), membuat para petani berbondong-bondong memperluas areal tanamnya. Salah satunya, para petani di daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat yang pada awal Juni ini memasuki musim panen.

Tahun ini, produksi tembakau di daerah tersebut diproyeksikan mencapai 4.800 ton, atau meningkat 42,9% dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 3.360 ton.

"Harga tembakau yang tinggi pada tahun lalu, membuat petani termotivasi meluaskan areal lahan pertanian tembakaunya," kata Afandi Firmansyah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Garut, Kamis (21/6).

Dia menghitung, total luas areal lahan pertanian tembakau di wilayahnya pada tahun ini mencapai 4.000 hektare (ha) , jauh lebih luas dibandingkan tahun lalu yaitu 2.800 ha. Adapun produksi tembakau yang ditanam petani sebagian besar ialah tembakau lokal jenis mole, selain itu terdapat juga jenis tembakau virginia.

Sejauh ini, harga jual tembakau di tingkat petani terbilang rendah yakni sekitar Rp 18.000 hingga Rp 28.000 per kg, perbedaan harga tersebut tergantung kualitasnya. Menurut Afandi, rendahnya harga jual lantaran pabrikan rokok belum masuk ke sentra perdagangan tembakau. "Produsen rokok, saat ini hanya memantau produksi tembakau petani dan belum masuk ke pasar," jelasnya.

Dia mengatakan, pada tahun lalu permintaan tembakau asal dari pabrikan rokok cukup tinggi. Contohnya, pada saat itu PT HM Sampoerna dan PT Gudang masing-masing membutuhkan tembakau sebanyak 2.500 ton dan 3.000 ton. Namun, para petani hanya dapat memenuhi setengah dari total kebutuhan.

"Kedua perusahaan tersebut baru masuk pasar pada Juli mendatang. Mengingat besarnya kebutuhan, perhitungan kami, harga jual nantinya bisa meningkat menjadi Rp 28.000 hingga Rp 35.000 per kg," imbuhnya.

Di 2012 ini, kebutuhan tembakau asal Garut dari PT HM Sampoerna mencapai 3.500 ton dan PT Gudang Garam 4.500 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×