kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produktivitas Benih Kedelai Bantuan Pemerintah Rendah


Senin, 03 Mei 2010 / 07:36 WIB
Produktivitas Benih Kedelai Bantuan Pemerintah Rendah


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

JAKARTA. Pemerintah menargetkan produksi kedelai nasional tahun ini meningkat 20% jadi 1,3 juta ton. Pemerintah optimistis memancangkan target itu lantaran adanya program bantuan langsung benih unggul (BLBU). Ironisnisnya, produktivitas benih unggul varietas Wilis yang dibagikan pemerintah lewat BLBU ternyata sangat rendah.

Timin Mangkudihardjo, penangkar sekaligus petani kedelai di Nganjuk, Jawa Timur, menuturkan, produktivitas Wilis jauh lebih rendah ketimbang produktivitas benih penangkaran lokal. "Benih di penangkaran lokal bisa menghasilkan 2,5 ton-3,5 ton per hektare, sedangkan benih dari pemerintah itu di bawah 1 ton per hektare, yakni sekitar 800 kg," kata Timin, Minggu (2/5).

Sudah produktivitasnya rendah, Timin mengimbuhkan, kemampuan tumbuh benih dari pemerintah itu pun hanya 40%-50%. Tidak heran, banyak petani yang kemudian justru menjual kembali benih varietas Wilis tersebut.

Timin mengatakan, kinerja benih yang dibagikan pemerintah tidak sesuai dengan hasil pengujian di laboratorium, baik dari segi produktivitas maupun kemampuan hidup. Pasalnya, "Di laboratorium mungkin semua persyaratan terpenuhi, tetapi ketika sampai ke petani itu bukan yang seperti yang di lab," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×