Sumber: KONTAN | Editor: Syamsul Azhar
JAKARTA. Industri otomotif China kian gencar menggarap pasar Indonesia. Produsen mobil Chongqing Sokon Automobile Industry Co. Ltd. berencana merealisasikan pembangunan pabrik perakitan mobilnya senilai US$ 50 juta di Indonesia tahun depan.
Untuk memuluskan rencana tersebut, Sokon juga menggandeng perusahaan lokal. "Sudah ada satu calon yang serius. Sekarang sudah pembicaraan teknis," ujar Panggah Susanto, Direktur Alat Transportasi dan Kedirgantaraan Ditjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Departemen Perindustrian (Depperin), kemarin (1/12/09).
Menurut Panggah, hingga saat ini, minat berinvestasi Sokon belum surut. Karenanya, Depperin terus memfasilitasi pertemuan antara Sokon dengan calon mitra lokalnya.
Sayangnya, Panggah tidak menceritakan secara detail siapa calon mitra Sokon itu, termasuk lokasi dan pembagian kerjasama pendirian pabrik tersebut. "Yang pasti pemain lama," ungkap dia.
Nilai investasi US$ 50 juta itu, kata Panggah, diperuntukkan untuk pembangunan pabrik berkapasitas 6.000 - 10.000 unit per tahun. Konon, Sokon akan merakit mobil jenis kendaraan multi fungsi (multipurpose vehicle) yang punya pasar besar di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan jenis mobil yang diproduksi Sokon di China.
Panggah menceritakan, saat ini kapasitas produksi perusahaan ini di China mencapai 400.000 unit mobil jenis MPV. "Produknya cukup menonjol di pasar sana," ujarnya.
Jenis mobil MPV ini juga dinilai cocok dengan selera konsumen lokal. Pasalnya, mobil jenis MPV diperkirakan tetap laku tahun depan. "Karena peminatnya tinggi, selain city car," ujar dia.
Panggah pun meminta agar harga jual mobil keluaran Sokon tidak lebih mahal dari kendaraan sejenis keluaran pesaing lain yang telah beredar di Indonesia. Yang pasti, kehadiran Sokon akan meramaikan pasar mobil nasional. "Apalagi pengusaha China itu sedang belajar keluar kandang," ujar dia.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo mengaku belum mengetahui rencana investasi Sokon tersebut. "Saya tidak tahu," jelasnya singkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News