Reporter: Yuliana Hema | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen semen mortar dengan merek STAR Mortar dan UNIMIX, PT Surya Tata Alam Raya berencana untuk memperkuat penetrasi pasar mortar di wilayah potensial seperti Jawa Tengah dan Kalimantan.
Unimix telah memasok produk untuk sejumlah proyek besar seperti Bandara Internasional Majalengka, RS Bintaro, RS Carolus, dan Eka Hospital. Tahun ini, Unimix akan fokus memperkuat jaringan distribusi di Jawa Tengah dan Kalimantan.
Apalagi pertumbuhan sektor konstruksi di Jawa Tengah kian pesat dengan maraknya pembangunan infrastruktur, perumahan dan kawasan Industri. Ini berpotensi mendorong permintaan pasar akan semen mortar.
Carolina Widjanarko, Chief Marketing Officer PT Surya Tata Alam Raya menyampaikan startegi distribusi yang solid menjadi kunci awal sebelum memperkuat branding atas suatu produk.
Baca Juga: Produsen Semen Mortar Unimix Perluas Distribusi ke Jawa Tengah
“Jaringan distribusi sudah kami rapikan, sekarang tugas berikutnya adalah memperkuat branding agar menjadi merek yang dikenal masyarakat,” katanya saat ditemui KONTAN akhir pekan lalu.
Selain itu, kapasitas produksi Unimix saat ini mencapai 160 ribu ton per tahun, dengan 50% sudah terserap di wilayah Jawa Barat. Untuk mendukung kapasitas produksi tersebut, perusahaan sudah menggunakan teknologi otomatisasi penuh.
"Kami tidak perlu sampai full capacity untuk mencapai target pertumbuhan 200%. Kapasitas kami salah satu yang terbesar dibanding kompetitor," ucap Carolina.
Dia bilang Unimix tidak berfokus pada penjualan di pasar modern melainkan menggandeng distributor semen besar memiliki pasar sejenis. Ini dinilai lebih efektif karena memanfaatkan jaringan distribusi yang sudah ada.
Baca Juga: Saham Emiten Semen Masih Layak Koleksi Meski Minim Proyek Pemerintah
Carolina memproyeksikan penjualan tahun ini tumbuh 200% seiring pergeseran tren industri konstruksi dari semen konvensional ke semen mortar. Hal ini didorong dengan meningkatnya penggunaan material baja ringan.
"Industri semen konvensional sedang turun, tapi semen mortar justru naik. Pemain lama banyak yang tidak menyasar segmen ini, dan itu peluang bagi kami," tuturnya.
Wanita yang baru bergabung di Unimix pada 2023 ini memiliki wacana untuk membawa Unimix melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
"Kami ingin terus bertumbuh, membangun brand, dan memanfaatkan momentum perubahan tren konstruksi ini," ucapnya.
Selanjutnya: Presiden Korsel Gaungkan 'Make America Shipbuilding Great Again' pada Kunjungan ke AS
Menarik Dibaca: Harga Bitcoin Hari Ini Jatuh ke Bawah US$ 110.000, Pertama Kali sejak Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News