kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Produsen motor Viar merilis skutik listrik


Sabtu, 10 Juni 2017 / 15:51 WIB
Produsen motor Viar merilis skutik listrik


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Triangle Motorindo merilis skutik berbahan bakar listrik bertajuk Viar Q1. Agen pemegang merek motor Viar itu menargetkan penjualan 500 unit sepeda motor tahun ini.

Triangle Motorindo membidik semua segmen pasar. Mereka yakin, skutik listrik yang tak membutuhkan servis rutin, seperti penggantian oli tersebut, bakal dilirik pasar.

Sebagai debut perdana, Triangle Motorindo hanya memasarkan produk di ibukota. Maklum, skutik setrum itu membutuhkan stasiun penyedia listrik umum (SPLU), yang saat ini hanya ada di Jakarta dan sekitarnya.

Teknologi Viar Q1 merupakan hasil kolaborasi Triangle Motorindo dengan Robert Bosch GmbH. Sementara riset pengembangan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melibatkan Universitas Gadjah Mada.

Frengki Osmond, Marketing Communication PT Triangle Motorindo, bilang, sokongan teknologi Bosch mencapai 80%. "Supplier komponen seperti baterai, controller, ECU dan charger dari Bosch," katanya kepada KONTAN, Jumat (9/6).

Sementara pabrik Viar Q1 di Semarang, Jawa Tengah memiliki kapasitas produksi 100 unit motor per bulan. Jadi, Triangle Motorindo bisa membikin motor lebih dari 500 unit. Namun pertimbangan perusahaan ini tidak menggenjot produksi adalah mengurangi risiko penyimpanan baterai yang terlalu lama.

Sambil memperkenalkan Viar Q1, Triangle Motorindo mempersiapkan motor listrik lain. "Akhir tahun 2018 ditargetkan ada produk baru lagi," tutur Frengki.

Pemain lain, seperti Yamaha, belum berencana membikin produk serupa. Meskipun, mereka mengklaim, tak kalah dari sisi kemampuan. M. Abidin, General Manager After Sales Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menyoroti tantangan terbesar pengembangan motor listrik adalah ketersediaan SPLU. Menurutnya, perlu dukungan pengembangan SPLU dari pemerintah. "Tak hanya di kota besar," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×