kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Produsen motor Viar merilis skutik listrik


Sabtu, 10 Juni 2017 / 15:51 WIB
Produsen motor Viar merilis skutik listrik


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Triangle Motorindo merilis skutik berbahan bakar listrik bertajuk Viar Q1. Agen pemegang merek motor Viar itu menargetkan penjualan 500 unit sepeda motor tahun ini.

Triangle Motorindo membidik semua segmen pasar. Mereka yakin, skutik listrik yang tak membutuhkan servis rutin, seperti penggantian oli tersebut, bakal dilirik pasar.

Sebagai debut perdana, Triangle Motorindo hanya memasarkan produk di ibukota. Maklum, skutik setrum itu membutuhkan stasiun penyedia listrik umum (SPLU), yang saat ini hanya ada di Jakarta dan sekitarnya.

Teknologi Viar Q1 merupakan hasil kolaborasi Triangle Motorindo dengan Robert Bosch GmbH. Sementara riset pengembangan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) melibatkan Universitas Gadjah Mada.

Frengki Osmond, Marketing Communication PT Triangle Motorindo, bilang, sokongan teknologi Bosch mencapai 80%. "Supplier komponen seperti baterai, controller, ECU dan charger dari Bosch," katanya kepada KONTAN, Jumat (9/6).

Sementara pabrik Viar Q1 di Semarang, Jawa Tengah memiliki kapasitas produksi 100 unit motor per bulan. Jadi, Triangle Motorindo bisa membikin motor lebih dari 500 unit. Namun pertimbangan perusahaan ini tidak menggenjot produksi adalah mengurangi risiko penyimpanan baterai yang terlalu lama.

Sambil memperkenalkan Viar Q1, Triangle Motorindo mempersiapkan motor listrik lain. "Akhir tahun 2018 ditargetkan ada produk baru lagi," tutur Frengki.

Pemain lain, seperti Yamaha, belum berencana membikin produk serupa. Meskipun, mereka mengklaim, tak kalah dari sisi kemampuan. M. Abidin, General Manager After Sales Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing menyoroti tantangan terbesar pengembangan motor listrik adalah ketersediaan SPLU. Menurutnya, perlu dukungan pengembangan SPLU dari pemerintah. "Tak hanya di kota besar," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×