kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen Sepeda Motor Listrik Genjot Penjualan


Rabu, 21 Februari 2024 / 06:45 WIB
Produsen Sepeda Motor Listrik Genjot Penjualan
ILUSTRASI. Sejumlah produsen motor listrik Tanah Air berupaya genjot penjualan di tahun ini. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/rwa.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen motor listrik Tanah Air berupaya genjot penjualan di tahun ini. Berbagai strategi dilakukan untuk menarik minat masyarakat menggunakan motor listrik

Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik (Aismoli) Budi Setiadi mengatakan, prospek motor listrik di tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu terlebih awal tahun ini dibantu dengan adanya gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS).

Ia menuturkan, beberapa anggota Aismoli turut berpartisipasi di IIMS 2024 dan sebagian ada yang sudah memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). IIMS tidak hanya sebagai wahan sosialisasi mengenai motor listrik, tetapi bisa untuk meningkatkan penjualan produsen motor listrik.

Baca Juga: Apa Saja Kelebihan Pakai Kendaraan Listrik? Ini Jawaban Pengamat

"Misalnya, dalam 10 hari gelaran IIMS bisa terjual 10 ribu dari per harinya menjual ratusan motor listrik," kata Budi kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Untuk diketahui, Pemerintah memang masih akan tetap memberikan bantuan atau insentif untuk sepeda motor. Namun, pemerintah memangkas kuota bantuan pembelian motor listrik tahun ini hanya sebanyak 50 ribu unit dengan total anggaran yang disiapkan Rp 350 miliar.

Aismoli masih berharap kuota pembelian subsidi masih seperti semula. Budi memperkirakan, pemerintah memangkas kuota pembelian menjadi 50 ribu unit agar kinerja bisa diserap, sehingga ketika jumlah ini bisa terlampaui maka akan ditambah lagi.

"Anggaran pemerintah disiapkan sekian supaya kinerja bisa diserap, perkiraan awalnya memang segitu, dengan harapan nanti bisa terserap kemudian bisa ditambah lagi," kata Budi.

Ia menjelaskan, tahun ini pemerintah sudah cukup baik yang telah dilakukan seperti regulasi, menyiapkan skema pembelian dengan bantuan subsidi. Dengan begitu, industri harus menangkap peluang emas ini dengan berbagai macam stragegi.

Budi menyampaikan, Aismoli menjadi fasilitator untuk beberapa industri yang ada dan telah melihat kekurangan penjualan sepeda motor listrik ini kepada masyarakat karena keberadaan dealer yang kurang merata di daerah.

Untuk itu, kata Budi, ada gagasan dari Aismoli untuk membuka pusat penjualan sepeda motor listrik yang bisa diisi oleh berbagai merk yang akan tersedia di kota-kota yang belum terjangkau atau kota kedua.

"Dengan semacam showroom bersama, maka bisa meningkatkan peluang penjualan motor listrik," ujar Budi.

Baca Juga: Insentif Mobil Listrik Pangkas Rasio Pajak

Ia menyarankan untuk para dealer agar bisa lebih kratif untuk aspek marketing dan rencana bisnis. Jika hanya membuka dealer sendiri maka akan lambat bergerak ke daerah-daerah. Dengan adanya pusat penjualan di kota-kota yang belum terjangkau, maka akan lebih baik lagi.

Selain itu, Budi juga meminta kepada pemerintah agar Kementerian dan Lembaga untuk bisa menggunakan kendaraan motor listrik.

"Kami meminta juga kepada pemerintah agar ada tim monitoring untuk mengecek provinsi dan kabupaten/kota mana yang sudah dan belum menggunakan sepeda motor listrik," pungkas Budi.

Perusahaan pembuat produk elektronik dengan nama brand Polytron, PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) membidik penjualan motor listrik bersubdisi milik Polytron dapat menyerap sebesar 10% dari target pemerintah untuk penjualan motor listrik sebesar 600.000 unit.

Head of Product Polytron EV, Iman Fachrian Fadly mengatakan, tahun ini pemerintah masih memberikan subsidi terhadap pabrikan yang sudah memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%, dengan jumlah yang di alokasikan sebanyak 600.000 unit (nasional).

Dengan regulasi tersebut, kata Iman, untuk jangka pendek prospeknya sangat menarik dan akan terus berkembang. Untuk jangka panjang, dengan kecenderungan harga bahan bakar minyak (BBM) yang relatif atau fluktuatif  tentunya masyarakat akan mempertimbangkan untuk beralih ke motor listrik.

"Target pemerintah sebesar 600.000 unit untuk penyerapan subsudi di tahun 2024, targetnya Polytron dapat menyerap sebesar 10%," kata Iman kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Iman menerangkan, untuk mencapai target tersebut, Polytron menyiapkan beberapa strategi antara lain, edukasi tentang motor listrik, khususnya Polytron EV mengenai kelebihan dan efisiensinya tentunya hal paling penting untuk diketahui oleh masyarakat luas, pengalaman Polytron yang sudah berkecimpung di dunia elektronik di indonesia hampir 50 tahun juga menjadi modal penting.

Menurut Iman, selain produk yang berkualitas, layanan after sales adalah salah satu layanan utama untuk membantu konsumen dalam memelihara kendaraan-nya, dan juga memberikan ketenangan soal ketersediaan sparepart dan battery.

Selain itu, penting untuk diperhatikan adalah harga motor listrik 40%-60% adalah harga baterry, dengan sistem sewa battery di Polytron dapat memangkas biaya per unit motor, dan juga dengan garansi seumur hidup untuk battery, akan mengurangi kekhawatiran pengguna motor listrik terhadap tingkat performa dan ketahanan battery, dengan produk yang berkualitas dan pelayanan yang maksimal diharapkan dapat mempercepat adopsi motor listrik.

Baca Juga: Pemerintah Baru Diminta Menggeber Insentif Untuk Pengembangan Kendaraan Listrik

Pada awal Januari 2024, Polytron telah meluncurkan sepeda motor listrik Fox-S. Tahun lalu, Polytron telah menjual sepeda motor listrik Fox-R yang hingga akhir 2023 telah terjual mencapai sekitar 6.000 unit.

Sementara itu, Produsen sepeda motor listrik ALVA, Ilectra Motor Group (IMG) optimistis penjualan motor listrik di tahun ini meningkat. Beberapa strategi akan ditempuh ALVA untuk meningkatkan penjualan sepeda motor tahun ini.

President Director Ilectra Motor Group, Purbaja Pantja mengatakan, prospek bisnis motor listrik tahun ini memiliki tren yang akan positif. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab prospek bisnis motor listrik menarik.

Menurut Purbaja, dengan populasi sepeda motor bahan bakar minyak (BBM) lebih dari 120 juta di Indonesia dengan pertumbuhan 5-6% per tahun diperlukan edukasi dan kesadaran masyarakat tentang manfaat dan keuntungan menggunakan motor listrik sehingga bisa beralih menggunakan motor listrik.

Selain itu, dukungan dari pemerintah yang secara bertahap mengadakan infrastruktur pendukung ekosistemnya mendukung prospek bisnis motor listrik tahun ini semakin positif.

Ia menuturkan, tren penjualan ALVA Motors sepanjang tahun lalu meningkat karena kami terus membuka beberapa ALVA Experience Center di Pulau Jawa, di antaranya di Kota Semarang, Surabaya, dan Bandung, sehingga semakin memudahkan akses masyarakat kepada motor listrik.

"Kami optimis tahun ini grafik awareness dan pembelian motor listrik ALVA semakin meningkat," kata Purbaja kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Untuk meningkatkan penjualan motor listrik, antara lain dengan menciptakan produk dengan kualitas yang baik. Produk ALVA hadir dengan mengedepankan 3 keunggulan, yaitu design, performance, dan teknologi serta berbagai fitur dalam aplikasi MyALVA.

Ia menambahkan, ALVA juga memiliki layanan customer service 24 jam dan road side assistance, jika pengendara mengalami kendala di tengah jalan maka petugas ALVA akan datang mengirimkan bantuan.

"Hal-hal ini menjadi pembeda ALVA dengan brand lainnya. Ini pula lah yang membuat ALVA menjadi salah satu cara kami menarik minat masyarakat," tutup Purbaja.

Baca Juga: Produsen United Bike (UNTD) Incar Produksi 250.000 Sepeda Sepanjang Tahun 2024

Pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, ALVA juga meluncurkan produk terbaru ALVA OneXP. ALVA ONE XP dibanderol seharga Rp 38.500.000 (on the road Jabodetabek), tersedia dalam lima warna menarik yaitu Edgy Turquoise, Supernova Black, Casual Blue, Indie Red, dan Hello White. ALVA memaksimalkan hadir menambah line-up motor listrik ALVA pada 2024 dan model ALVA ONE XP resmi dipasarkan mulai dari hari pertama IIMS 2024 berlangsung.

Wakil Ketua Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik sekaligus Managing Director PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) Patrick Adhiatmaja mengatakan, bisnis motor listrik tahun ini akan lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena aturan pemerintah sdh semakin clear, walaupun dalam pelaksanaan di lapangan masih perlu koordinasi antar instansi secara lebih rapi lagi. Di samping itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai benefit motor listrik juga perlu terus diintesifkan.

"Efektifnya program pemberian insentif pemerintah di segenap lini supply chain, mulai dari OEM, Dealer, Konsumen, hingga proses lancarnya pembayaran dari pemerintah akan sangat membantu pemenuhan target penjualan," kata Patrick kepada KONTAN, Selasa (20/2).

Ia menambahkan, akan sangat ideal jika pembentukan ekosistem berjalan searah dan seiringan: pembangunan infrastruktur, biaya listrik bagi penyelenggara jaringan tukar baterai, lembaga pembiayaan konsumen, after sales service, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×