kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Produsen tempe dan tahu memutuskan menaikkan harga jual


Minggu, 03 Januari 2021 / 21:11 WIB
Produsen tempe dan tahu memutuskan menaikkan harga jual
ILUSTRASI. pengusaha dan pengrajin tempe umkm.Pho KONTAN/Achmad Fauzie


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) memutuskan menaikkan harga tahu dan tempe.

Keputusan tersebut diambil lantaran harga kedelai sebagai bahan baku tahu tempe mengalami kenaikan. Saat ini harga kedelai mencapai Rp 9.500 per kilogram (kg) sebelumnya Rp 7.000 per kg.

"Kalau diproduksi dan dijual dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kg ini rugi," ujar Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (3/1).

Aip menjelaskan untuk membuat tahu dan tempe memerlukan tambahan biaya produksi sebesar Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Sehingga Aip menganjurkan kenaikan sebesar 20%.

Baca Juga: Harga kedelai meroket, Gakoptindo pastikan pasokan tetap aman

"Oleh karena itu kita usul naik 20% jadi Rp 15.000 per kg," terang Aip.

Keputusan tersebut diharapkan akan didukung oleh pemerintah. Meski tak memerlukan persetujuan pemerintah, Aip menerangkan perlu adanya dukungan pemerintah.

Pekan depan Gakoptindo akan melakukan pembahasan denhyan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Nantinya Gakoptindo mengusulkan adanya kebijakan yang menguntungkan seluruh pihak.

Aip menerangkan salah satu penyebab naiknya harga kedelai adalah pengaruh harga dunia. Asal tahunsaja saat ini Indonesia masih mengandalkan impor kedelai untuk produksi tahu dan tempe.

Selanjutnya: Harga kedelai dunia melonjak, Kemendag minta importir penuhi kebutuhan tanpa impor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×