kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produsen vape NCIG berencana bangun pabrik senilai US$ 10 juta


Jumat, 22 Maret 2019 / 19:21 WIB
Produsen vape NCIG berencana bangun pabrik senilai US$ 10 juta


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha vape, PT NCIG Indonesia Mandiri mengabarkan bahwa perseroan tengah berproses untuk membangun lini produksi liquid vape di tahun ini. Perusahaan bentukan produsen vape asal Malaysia, Nasty Worldwide Sdn. Bhd. dan produsen lokal Indonesia, HEX, tersebut saat ini juga tengah memperkenalkan produk vape jenis POD pertamanya.

Shariffuddin Bujang, CEO NCIG Internasional mengatakan investasi di bidang vape akan terus dilakukan secara berkelanjutan dengan kolaborasi dengan beberapa pihak, selain Malaysia dan Indonesia, manajemen juga bakal menggandeng pihak dari China.

"Jadi kami akan ada dua fase, di mana setelah membuat lini produksi di fase pertama selanjutnya kami berencana mengekspor," ujarnya saat Konferensi Pers Industri Vape berlangsung, Jumat (22/3).

Rencananya fase pertama akan digelontorkan dana senilai US$ 10 juta guna membangun pabrik di Jawa Barat. Paling tidak kapasitas pabrikan akan memproduksi POD (closed system vape device dengan isian liquid) sebanyak 1 juta pieces per bulan.

Sedangkan fase keduanya ialah ekspor ke sejumlah negara Asia. Sharrifuddin mengatakan rencana ekspor bakal direalisasikan di tahun 2020 mendatang.

Sebagai gambaran, Nasty Worldwide sebagai pemilik NCIG diketahui telah muali berbisnis vape sejak 2015 dan telah menjangkau berbagai pasar dunia. Produknya, Nasty Juice, telah tersebar fi 72 negara meliputi Amerika, Eropa dan Asia.

Bicara soal rencana produksi, Roy Lefrans, President Director PT NCIG Indonesia Mandiri menyebutkan kemungkinan pabrik rampung di enam bulan dari sekarang. Artinya pada September 2019 diperkirakan, pabrik telah bisa beroperasi.

Saat ini NCIG Indonesia menggandeng PT YNOT Kreasi Indonesia untuk menjadi makloon sementara produk POD perusahaan yang tengah diperkenalkan di pasar. Ke depan, kata Roy, memang masih ada kerjasama pembangunan pabrik dengan YNOT tersebut mengingat lahan pabrikan berada tak jauh dari mitra manufaktur itu.

Sebelumnya dikabarkan bahwa PT YNOT Kreasi Indonesia telah meresmikan pabrik yang digunakan untuk memproduksi cairan vape di Kawasan Industri Cibaligo, Cimahi, Agustus tahun lalu. Pabrikan tersebut memproduksi cairan vape untuk 12 brand dengan 32 varian rasa.

Mayoritas rasa yang ditawarkan adalah creamy dan fruity. Untuk ukuran sendiri, PT YNOT Kreasi Indonesia hanya memproduksi kemasan 60 mililiter yang dipasaran dijual dengan harga kisaran Rp 100 ribuan.

Dalam sehari, PT YNOT Kreasi Indonesia mampu memproduksi 15 ribu hingga 20 ribu botol cairan vape. Untuk sebulannya, maksimal produk yang diproduksi bisa mencapai 250 ribu botol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×