Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tujuannya, hanya karena ia mendengar bahwa gedung pemerintah baru-baru ini memasang teknologi pembangkit listrik baru yang tidak dimiliki desa tempat Liu tinggal.
Seperti sebuah adegan kartun, Liu berdiri di bawah bola lampu dan melihat ke atas. Dia pun terpicu oleh ide bahwa di luar sana ada teknologi lebih besar dan semakin besar dari apa yang bisa ia bayangkan.
Tiba waktunya untuk masuk universitas, Liu melanjutkan pendidikan ke Universitas Rakyat China atau sekarang dikenal sebagai Universitas Renmin di Beijing. Di Universitas Renmin, Liu mengambil kuliah di bidang sosiologi dengan pemikiran bahwa ia mungkin menjadi seorang politikus.
Namun begitu lulus pada 1996, Liu mulai bekerja di sebuah perusahaan produsen suplemen herbal bernama Japan Life.
Tidak pernah hanya melakukan satu hal pada satu waktu, Liu terus menaiki tangga karier perusahaan sambil mengejar gelar EMBA-nya dari Sekolah Bisnis Internasional China Eropa.
Kegigihan mengantarkan Liu berhasil mendapatkan gelar dan promosi jabatan menjadi Direktur Komputer dan Layanan. Setelah dua tahun di Japan Life, Liu kemudian keluar untuk memulai bisnisnya sendiri.
Baca Juga: Penjualan Peritel Online Boohoo Turun 11% pada Akhir Tahun 2022
JD.COM semula ritel offline
Semula, JD.COM merupakan perusahaan bidang ritel yang berkantor di sebuah bangunan seluas 4 meter persegi di Zhongguancun, salah satu pusat perbelanjaan di Beijing. Dengan tabungan sebesar 12.000 yuan, Liu menyewa stan kecil pada 18 Juni 1998 dan memulai Jingdong atau JD.COM.
Dia mulai dengan menjual mesin penggerak magneto-optical, sejenis penggerak cakram optik yang mampu menulis dan menulis ulang data pada perangkat yang penampilannya mirip dengan disket. Jingdong juga mendobrak model bisnis pada platform teknologi kala itu dengan hanya menjual produk asli dan menolak penawaran harga.
Pada 2003, setelah lima tahun beroperasi, bisnis Liu mengalami lompatan besar. Liu berhasil memperluas usaha dan membawa semua jenis produk elektronik dalam perusahaannya.
Sayangnya, di tahun yang sama, wabah SARS yang menjangkit sebagian besar China menghalangi pelanggan dan staf untuk datang ke toko. Liu pun terpaksa menutup sementara semua toko, dan terancam kehilangan perusahaan jika tidak bertindak cepat dan menemukan cara untuk terus mendapatkan penghasilan.
Liu akhirnya mulai mengunggah produk jualannya ke papan buletin online. Melalui cara ini, bisnis Liu dapat bertahan di tengah wabah SARS. Bahkan setelah Liu membuka kembali toko ritel, ia tetap mempekerjakan seorang karyawan penuh waktu untuk mengunggah produknya ke papan buletin.
Resmi berdiri pada 2004
Hingga pada 2004, Liu secara resmi mendirikan JD.COM sebagai toko online. JD.COM diklaim mengontrol setiap aspek rantai pasokan. Hal tersebut membuat perusahaan bertanggung jawab terhadap setiap barang yang meninggalkan gudang hingga ke tangan pelanggan.
Liu melalui JD.COM juga berupaya memerangi penjualan barang palsu yang memengaruhi sebagian besar China. Itulah mengapa, perusahaan maupun anak perusahaannya identik dengan kalimat "Dijamin Ori".
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tutup Permanen Per 31 Maret, Ini Profil Perusahaan JD.ID"
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Inten Esti Pratiwi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News