kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Program biodiesel diprediksi bakal pengaruhi harga minyak sawit di tahun 2020


Jumat, 01 November 2019 / 20:26 WIB
Program biodiesel diprediksi bakal pengaruhi harga minyak sawit di tahun 2020
ILUSTRASI. Pekerja menurunkan tandan buah segar kelapa sawit untuk diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO) di Pabrik MINYAK Kelapa Sawit Adolina milik PTPN IV, di Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2019). Perharinya di pabrik tersebut dapat memproduksi 130 to


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Sementara itu, Yusof memperkirakan pasokan minyak sawit dunia hanya akan bertambah sekitar 2,5 juta ton pada tahun 2020. Hal itu dipengaruhi sejumlah faktor, khususnya faktor cuaca seperti kekeringan.

Dalam kondisi tersebut, Yusof memperkirakan akan ada perbaikan harga CPO. Namun, Yusof menekankan bahwa memprediksi harga CPO bukan lah perkara mudah. Meski begitu, ia yakin penambahan biodiesel akan berdampak positif terhadap harga.

Yang jelas, Yusof menyebut harga ideal untuk saat ini berada di kisaran 2.600-2.700 ringgit per ton. "Itu menjadikan CPO sebagai pilihan dibandingkan minyak nabati yang lain," ungkapnya.

Baca Juga: Sentuh rekor baru, harga CPO bisa menguat hingga akhir tahun

Pada kesempatan yang sama, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menekankan komitmen pemerintah untuk meningkatkan penggunaan biodiesel dalam negeri. Ma'ruf menerangkan bahwa Kebijakan mandatori B30 yang akan mulai diimplementasikan pada awal Januari 2020, diproyeksikan bisa menyerap tambahan konsumsi minyak sawit sekitar 3 juta ton.

Lebih lanjut, terkait dengan pemanfaatan sawit sebagai sumber Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Ma'ruf menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan kebijakan green fuel dengan mengkonversi sawit langsung menjadi green gasoline, green diesel, serta green avtur.

"Dengan kebijakan tersebut penggunaan minyak sawit dalam negeri meningkat dan memperkuat pasar domestik. Sekaligus mengurangi impor gas bumi," terangnya.

Baca Juga: Pekerjaan Sulit, Mengikis Defisit Neraca Migas

Terkait dengan B20, menurut data dari Kementerian ESDM, hingga September 2019, serapan biodiesel dalam program mandatori B20 sudah mencapai 4,49 juta KL atau sekitar 68% dari alokasi pada tahun ini yang sebesar 6,6 juta KL.

Kementerian ESDM pun telah menetapkan alokasi biodiesel untuk tahun depan sebesar 9,59 juta KL. Alokasi tersebut juga untuk menopang program mandatori biodiesel 30% (B30) yang dimulai pada 1 Januari 2020.

Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 199 K/20/MEM/2019 tentang penetapan badan usaha Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BBN), alokasi besaran volume untuk pencampuran solar periode Januari-Desember 2020 sebesar 9.590.131 KL.

Baca Juga: Pertamina Siapkan Jurus Menekan Defisit Migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×