Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN menyatakan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebagai bagian dari kebijakan pemerintah dalam memastikan ketahanan energi nasional.
Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman mengungkapkan, PGN siap mengimplementasikan program HGBT sesuai penetapan yang ditentukan oleh pemerintah.
“Kami tunggu penetapan dari pemerintah. Yang jelas, PGN selalu mendukung kebijakan pemerintah dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan energi, termasuk untuk implementasi HGBT tersebut,” ujar Fajriyah kepada Kontan, Jumat (24/1).
Baca Juga: Ikatan Perusahaan Gas Bumi Minta Kenaikan Harga HGBT Lebih dari US$ 7 per MMBTU
Fajriyah meyakini kelanjutan kebijakan HGBT telah mempertimbangkan berbagai aspek yang mendukung ketahanan energi nasional sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi. Dalam pelaksanaannya, pasokan gas untuk program HGBT akan mengikuti ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Penetapan Pasokan Berjenjang
Menurut Fajriyah, pemerintah memiliki peran penting dalam menentukan aspek pasokan gas dalam program HGBT. Penetapan ini meliputi, pertama, dari sisi hulu akan menentukan wilayah kerja (WK) sumber gas, volume, serta harga gas dari sumber tersebut.
Kedua, midstream bakal menentukan perusahaan yang akan membeli dan mendistribusikan gas dari WK ke pengguna.
Ketiga, dari sisi hilir akan menentukan perusahaan industri yang akan menerima alokasi gas tersebut.
Fajriyah juga menjelaskan distribusi gas dalam program HGBT melibatkan lebih dari satu perusahaan distribusi.
“Untuk midstream, tidak hanya PGN yang mendapatkan penugasan. Ada beberapa perusahaan gas lainnya yang juga berperan,” ungkapnya.
"Gas dari WK A didistribusikan oleh perusahaan gas B untuk dijual ke perusahaan C. Jadi sangat ekslusif. Tidak bisa beda dari penetapan tersebut. Misalnya gas dari WK A ternyata turun produksinya, tidak boleh perusahaan gas B ambil dari WK lain (misal WK D) untuk menutupi kekurangannya. Karena tidak masuk dalam ketetapan harga HGBT," jelasnya.
"WK D juga tidak bakal mau dibeli gas nya dengan harga HGBT. Jadi kalo bicara pasokan aman apa tidak.. Dalam konteks HGBT mungkin bisa langsung tanya ke WK Hulu-nya," tambahnya.
Kesiapan Pasokan Tergantung Hulu
Fajriyah mengakui bahwa kelancaran pasokan gas dalam program HGBT sangat bergantung pada kondisi produksi di wilayah kerja hulu. Apabila ada kendala produksi di hulu, penyebabnya harus segera diidentifikasi.
“Kalau bicara pasokan aman atau tidak, dalam konteks HGBT, mungkin bisa langsung ditanyakan ke WK hulu. Kalau pasokannya turun, kenapa turun dan sebagainya,” imbuhnya.
Baca Juga: Harga Gas Murah Diyakini Bakal Kerek Industri dan Jaring Investasi Baru
Selanjutnya: Sucor Sekuritas dan Sucor AM Gandeng Bank Mandiri Perkuat Ekosistem Pasar Modal
Menarik Dibaca: Telehealth dan Genomik Masa Depan Kesehatan Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News