kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Harga Gas Murah Diyakini Bakal Kerek Industri dan Jaring Investasi Baru


Kamis, 23 Januari 2025 / 19:25 WIB
Harga Gas Murah Diyakini Bakal Kerek Industri dan Jaring Investasi Baru
ILUSTRASI. Kemenperin mengapresiasi rencana pemerintah melanjutkan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri dan kelistrikan. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi rencana pemerintah melanjutkan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk sektor industri dan kelistrikan.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Taufiek Bawazier mengatakan, kepastian harga gas murah untuk industri memberikan kepastian bagi industri eksisting maupun calon investor.

"Kita mengapresiasi, harga itu sudah cukup murah dan yang diminta (industri) adalah keberlanjutan. Kecukupan (pasokan) karena investor kan mau melihat bahwa ada suplai yang berkelanjutan," ungkap Taufiek, Kamis (23/1).

Baca Juga: Wamen ESDM Sebut Harga Gas Industri akan Lebih Rendah dari Harga Gas Bahan Bakar

Taufiek menjelaskan, kisaran harga gas diproyeksikan kisaran US$ 6 hingga US$ 6,5 per MMBTU. Menurutnya, berapa pun harga yang nanti dikenakan, tentunya telah dihitung secara kompetitif.

Taifk menambahkan, kepastian implementasi HGBT untuk lima tahun ke depan turut memberikan jaminan kepastian investasi bagi calon investor.

Adapun, kuota sektor industri pada tahun ini diproyeksikan mencapai sekitar 27,3% dari total alokasi volume gas bumi yang akan disalurkan.

Meski demikian, nilai ini diproyeksikan mengalami perubahan secara dinamis bergantung pada kehadiran investasi-investasi baru.

"Investor baru seperti yang membangun polisilika untuk kaca, untuk sel surya, pabrik kaca itu kan juga butuh gas. Harus ada spare, jangan sampai investor baru nyari (gas murah) gak ada," pungkas Taufiek.

Selanjutnya: Kementerian ESDM Kaji Kebijakan Impor LNG

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Telur Jika Dikonsumsi Setiap Hari, Apakah Aman?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×