Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Meski sudah berjalan sejak Juli tahun 2008, tapi program peningkatan daya saing nasional sebagai rangkaian kerjasama Indonesia Japan Economic Partnership (IJEPA) belum terealisasi dengan baik.
Lihat saja, hingga tahun 2010 ini realisasi program peningkatan daya saing nasional melalui Manufacturing Industrial Development Center (MIDEC) antara Indonesia dan Jepang belum seluruhnya bisa direalisasikan.
Staf ahli Menteri Perindustrian Achdiat Atmawinata mengatakan, dari program MIDEC mencakup 13 sektor, hanya 11 sektor yang berjalan. Beberapa sektor yang pengembangannya sudah berjalan antara lain pengerjaan logam (metalworking), pengelasan (welding), elektronik, aluminium (nonferrous/industri nonfero), industri kecil dan menengah, industri pencetakan dan pemotongan logam (mold and dies), otomotif, alat berat (heavy equipment), baja, dan makanan minuman.
Achdiyat mengharapkan untuk tahun ini akan ada lagi sektor bisa dimulai yaitu sektor oleokimia dan petrokimia. Selain itu, sektor lain yang akan didorong adalah konservasi energi.
"Untuk oleokimia dan petrokimia saat inia masih dalam tahap studi dasar mengenai hal-hal apa saja yang bisa dikerjasamakan," ungkapnya. Untuk dua sektor industri ini, Indonesia memiliki sumber bahan baku yang cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News