kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program Pinky Movement Pertamina sasar 165 outlet LPG dan 116 usaha kecil selama 2021


Selasa, 14 September 2021 / 17:49 WIB
Program Pinky Movement Pertamina sasar 165 outlet LPG dan 116 usaha kecil selama 2021
Aktivitas program Pinky Movement Pertamina?pada?usaha kecil produk batik.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui program peningkatan kewirausahaan Pinky Movement menyasar 165 outlet LPG dan 116 usaha kecil di tahun 2021.

Dalam program ini, Pertamina tidak hanya memberikan pendanaan usaha, Pertamina juga mengajak para mitra binaan untuk masuk ke dalam rantai bisnis melalui jenis usaha yang dijalankan atau dikenal dengan istilah creating shared value (CSV).

Dengan cara ini Pertamina secara langsung telah mendukung penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu bentuk implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs)

Pjs. Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, sejak Januari hingga awal September 2021, Pertamina telah menyalurkan pembiayaan dan modal usaha lewat program Pinky Movement kepada 162 outlet dan 116 usaha kecil di wilayah Indonesia.

Selain pendanaan, Pertamina juga melakukan sejumlah program pembinaan kepada para mitra binaan hingga mampu menjadi UMK naik kelas.

“Program Pinky Movement juga memberikan nilai tambah pada perusahaan dengan melibatkan usaha kecil berupa pangkalan LPG dan juga usaha kecil pengguna LPG bersubsidi untuk beralih ke LPG non subsidi.  Para pengusaha toko ritel skala kecil, pengusaha makanan, hingga peternakan dan sebagainya ikut berperan dalam penggunaan produk Bright Gas. Sehingga, program ini mampu menekan penggunaan produk gas subsidi yang tidak tepat sasaran,” jelas Fajriyah dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (14/9).

Baca Juga: Pertamina pasang PLTS atap di 5.000 SPBU, bisa hemat tagihan listrik Rp 4 miliar

Pembinaan kepada para UMK meliputi banyak aspek. Di antaranya, peningkatan kompetensi UMK, akses perijinan atau sertifikasi, perluasan pasar UMK, peningkatan motivasi UMK dengan coaching UMK, dan penghargaan atau awarding UMK.

Mengapa outlet LPG subsidi usaha kecil sektor kuliner yang menggunakan LPG subsidi yang disasar? Fajriyah bilang, hal ini sesuai dengan tujuan awal program ini dibentuk. Yakni dengan menekankan pada upaya konkret untuk menurunkan beban subsidi dan menjadi tepat sasaran.

“Sehingga peluang UMK outlet LPG untuk mengembangkan bisnisnya makin terbuka lebar dengan menjual LPG non-subsidi. Maupun, UMK pengguna LPG subsidi yang ingin beralih menggunakan LPG nonsubsidi bisa mendapat manfaat yang lebih dengan mengikuti program ini,” jelas Fajriyah.

Menurut Fajriyah, melalui program Pinky Movement, Pertamina ingin senantiasa menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.

Pertamina juga senantiasa mendukung pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals) melalui implementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat.

Selanjutnya: Subholding Upstream Pertamina sudah optimasi biaya hingga US$ 349 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×