kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,49   5,77   0.65%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Progres Konstruksi Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Capai 92,05%


Senin, 01 Juli 2024 / 11:07 WIB
Progres Konstruksi Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Capai 92,05%
ILUSTRASI. Progres segmen Tanjung Pura – Pangkalan Brandan sudah mencapai 92,05% hingga Juni 2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Progres penyelesaian segmen Tanjung Pura – Pangkalan Brandan saat ini sudah mencapai 92,05% di pertengahan tahun 2024.

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggenjot konstrukdi segmen Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan sepanjang 19,36 km.

Sebelumnya, HKI telah menyelesaikan segmen Binjai – Stabat (12,5 km) yang dioperasikan pada tahun 2022 dan segmen Stabat – Kuala Bingai – Tanjung Pura (25 km) yang menyusul beroperasi pada tahun 2023. 

Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra mengatakan bahwa hingga akhir Mei 2024, progres penyelesaian segmen Tanjung Pura – Pangkalan Brandan sudah mencapai 92,05%.

Baca Juga: Hutama Karya Angkat Bicara Soal Korupsi Pengadaan Lahan yang Melibatkan 2 Pejabatnya

“Jalan tol ini direncanakan memiliki 2 (dua) gerbang tol yang masing-masing terletak di TanjungvPura dan Pangkalan Brandan. Dengan panjang total 57 km, Jalan Tol Binjai – Pangkalan Brandan dapat segera rampung secara menyeluruh di tahun ini,” ujar Aditya dalam pernyataan tertulisnya, Senin  (1/7).

Dalam proses konstruksi yang dilakukan, HKI menghadapi tantangan di mana trase jalan tol melintasi pipa gas alam milik PT Pertamina Gas. Untuk melindungi pipa gas alam dari kelongsoran tanah, HKI melakukan proteksi dengan soldier pile dan konstruksi baja. 

HKI juga menggunakan geotextile untuk melindungi pipa gas dari matahari. Pelaksanaan pekerjaan di titik posisi pipa gas pun menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang. 

Metode box crossing dengan treatment khusus yang melintasi pipa gas alam adalah metode pertama yang dilakukan dari seluruh Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). 

"Selain itu, HKI juga melakukan penanganan terhadap beberapa spot tanah lunak dengan prefabricated vertical drain (PVD), prefabricate horizontal drain (PHD), pile embankment, preloading, serta penggunaan pile slab," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×