kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Progres Proyek Abadi Masela, INPEX Rampungkan Studi CCS Bersama ITB


Minggu, 26 Oktober 2025 / 16:53 WIB
Progres Proyek Abadi Masela, INPEX Rampungkan Studi CCS Bersama ITB
ILUSTRASI. Studi CCS di Abadi Masela telah dimulai sejak 2022 melalui kerja sama dengan ITB untuk meninjau kesiapan bawah permukaan dan mengestimasi kapasitas penyimpanan CO2


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek Lapangan Gas Abadi di Blok Masela terus menunjukkan progres menuju fase produksi.

INPEX Masela Ltd bersama SKK Migas dan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI ITB) resmi merampungkan studi teknis Carbon Capture and Storage (CCS) untuk memastikan kesiapan bawah permukaan (subsurface) dalam implementasi teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon tersebut.

Deputi Eksploitasi SKK Migas Taufan Marhaendrajana mengungkapkan, penyelesaian studi CCS ini menjadi tahap penting dalam memastikan rancangan teknis proyek sejalan dengan aspek lingkungan.

Baca Juga: Blok Masela Masuk FEED, Berpotensi Serap 12.000 Pekerja

”Studi ini menjadi dasar penting dalam merancang teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon yang sesuai dengan kondisi geologi wilayah Maluku,” ujar Taufan dalam keterangan resmi, Minggu (26/10/2025).

Taufan menambahkan, dengan rampungnya studi ini, INPEX telah menyelesaikan tahap implementasi teknologi CCS dari sisi bawah permukaan dan bersiap melanjutkan proyek ke tahap Front End Engineering Design (FEED).

Executive Project Director INPEX Masela Ltd Jarrad Blinco menambahkan, proyek LNG Abadi akan menjadi proyek pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi CCS.

Studi CCS ini telah dimulai sejak 2022 melalui kerja sama dengan ITB untuk meninjau kesiapan bawah permukaan dan mengestimasi kapasitas penyimpanan CO2.

Pada 2024–2025, studi lanjutan dilakukan mencakup analisis laboratorium, pemodelan 3D geomekanika, serta simulasi 4D coupled flow-geomechanics untuk memahami risiko dan ketidakpastian penyimpanan karbon.

Peneliti LAPI ITB Benyamin Sapiie menuturkan hasil studi ini memiliki nilai strategis bagi pemerintah maupun pelaku industri. Penelitian CCS ini tidak hanya bermanfaat bagi Inpex, tetapi juga bagi pemerintah karena dapat memberikan gambaran keekonomian wilayah operasi.

Baca Juga: Inpex Targetkan Blok Masela Jadi Pusat CCS, Investasi Naik US$ 1 Miliar

Keberhasilan studi CCS ini menandai langkah penting menuju pelaksanaan penuh proyek Abadi Masela, yang ditargetkan mulai berproduksi pada 2030.

Proyek dengan kapasitas produksi LNG sekitar 9,5 juta ton per tahun, setara lebih dari 10% impor LNG tahunan Jepang, diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung komitmen Indonesia menuju Net Zero Emission. 

Selanjutnya: WOM Finance: Tren Penurunan Kupon Obligasi Dapat Pengaruhi Biaya Dana

Menarik Dibaca: IHSG Diperkirakan Terkoreksi, Ini Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (27/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×