Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pasar beton pracetak semakin meluas sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi backlog perumahan. Lewat program bertajuk Satu Juta Rumah, pemerintah mendorong pembangunan hunian-hunian terutama dalam bentuk vertikal.
Melihat peluang bisnis tersebut, perusahan beton pracetak seperti PT Wika Beton Tbk mulai mempersiapkan diri untuk menangkap potensi cuan di sektor beton precast gedung dan hunian highrise.
Perusahaan berkode emiten WTON ini mendirikan perusahaan patungan yang bergerak di bidang industri beton pracetak khusus gedung dan perumahan bersama dengan PT Wika Gedung. Perusahaan tersebut diberi nama PT Wika Pracetak Gedung.
Penandatangan pembentukan perusahaan patungan tersebut dilakukan pada Jumat (23/12) antara WTON dan Wika Gedung dengan modal dasar Rp 200 miliar. Adapun modal dasar yang ditempatkan sebesar Rp 50 miliar.
Wika Beton menggengam porsi 49% dalam patungan tersebut dan 51% dimiliki Wika Gedung." Kita sudah setor modal sebesar Rp 24,5 miliar," kata Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON pada KONTAN, Jumat (23/12).
Nantinya, Wika Pracetak Gedung bisa masuk menyuplai betok pracetak untuk proyek-proyek yang digarap oleh WIKA Gedung sebagai kontraktor bangunan-bangunan vertikal.
Tahun depan, Wika Pracetak Gedung akan membangun pabrik untuk memproduksi beton parcetak khusus untuk gedung dan hunian vertikal.
Tahun depan, Wika Beton optimis bisa mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik. Mereka menargetkan kontrak baru tumbuh 20%-30% dari pencapaian Rp 6 triliun tahun ini. Itu artinya kontrak anyar yang di bidik WTON tahun 2017 sekitar Rp 7,2 triliun-Rp 7,8 triliun.
Puji mengaku pihaknya masih akan fokus untuk menggarap proyek infrastruktur dan highrise building. Dia optimistis, pihaknya bisa mencapai target tersebut terutama dengan mulai masuknya perseroan ke bisnis ready mix dan ditambah dengan pembentukan perusahaan patungan tadi.
Perusahaan precast lain yang juga sudah mulai menfokuskan diri untuk membidik potensi pasar hunian bertingkat adalah PP Pracetak. Anak usaha PTPP ini tidak lagi fokus sebagai produsen betok pracetak tetapi sudah melakukan diversifikasi ke bisnis kontraktor highrise building yang khusus memakai produk betok pracetak.
Tahun depan, PP Pracetak akan membangun 18 tower apartemen di dua lokasi di Jabodetabek dengan kapasitas mencapai 18.900.
Satu proyek berlokasi kawasan Jakarta dan satunya lagi akan dibangun daerah penyangga Jakarta.
Kedua proyek tersebut merupakan bagian dari rencana PP pracetak untuk membangun 170.000 unit hunian MBR di lima lokasi di Jabodetabek dalam lima tahun ke depan. Adapun investasi yang disiapkan untuk keseluruhan proyek tersebut mencapai Rp 32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News