kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Prospek Bisnis Layanan Internet Broadband Masih Terbuka Lebar


Senin, 29 Agustus 2022 / 19:30 WIB
Prospek Bisnis Layanan Internet Broadband Masih Terbuka Lebar
ILUSTRASI. Era digitalisasi telah memacu setiap kegiatan harus tersambung dengan internet.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek bisnis layanan internet broadband masih sangat terbuka lebar. Pasalnya, era digitalisasi telah memacu setiap kegiatan harus tersambung dengan internet.

Kondisi ini mendorong berbagai perusahaan untuk masuk sebagai Internet Service Provider (ISP) atau penyedia layanan internet. Diantaranya adalah Telkom Group dan MNC Group.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) memang masih menjadi pemimpin di layanan internet broadband. Melalui Indihome, Telkom memegang 87% pangsa pasar (market share) dengan total pelanggan mencapai 8,9 juta hingga semester pertama 2022. 

Jumlah pelanggan IndiHome pun terpantau tumbuh 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, ARPU IndiHome juga kian stabil di kisaran Rp 270 ribu. 

Baca Juga: Genjot Bisnis Broadband, Telkom Indonesia (TLKM) Terus Mendorong Ekspansi IndiHome

Bukan hal yang mengherankan, sebagai pemain lama di bisnis ini, IndiHome memang telah menjangkau hampir di seluruh kota dan desa di Indonesia. Meninggalkan para pesaingnya, Indihome telah menjangkau 499 dari 514 kota/kabupaten di Indonesia. 

Bahkan, 10 pulau terluar di Indonesia juga telah dijangkau oleh IndiHome, seperti Pulau Bintan, Karimun, Kei, Alor, Simeulue, Weh, Sebatik, Rote, Sabu, dan Nusa Penida.

"Karena itu, Kami melihat prospek bisnis internet broadband sangat besar. Internet saat ini jika boleh dikatakan sudah menjadi kebutuhan primer," ujar Pujo Pramono, VP Corporate Communication Telkom kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Pujo bilang, prospek bisnis layanan internet masih sangat potensial. Sebab, kebutuhannya terus meningkat dari yang awalnya hanya sebatas internet seluler menjadi kebutuhan internet yang berkecepatan tinggi.

Di samping itu, katalis positif bisnis internet broadband didorong oleh kondisi pasar di Indonesia yang masih sangat luas. Mengingat data dari World Bank pada tahun 2021, bahwa pangsa pasar industri fixed broadband di Indonesia baru mencapai 4%.

Secara konsolidasi, Telkom meraih pendapatan sebesar Rp 72,0 triliun hingga semester pertama 2022. Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan sebesar Rp 13,8 triliun atau tumbuh 7,4% YoY dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,2%. 

Hal senada juga diutarakan oleh PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) yang mengurusi bisnis internet broadband yaitu MNC Play. Dimana, perseroan membidik penambahan jumlah pelanggan baru sekitar 70 ribu-80 ribu pelanggan di tahun ini.

Baca Juga: Ditopang Bisnis TV Berbayar, Begini Rencana Ekspansi MNC Vision (IPTV) Tahun Ini

Hingga semester pertama 2022, MNC Play memiliki total sekitar 311 ribu pelanggan. IPTV mengklaim layanan MNC Play merupakan broadband terbesar nomer 3 di Indonesia dengan jumlah Home Pass sebanyak 1,5 juta.

Hanya saja, penetrasi MNC Play masih belum merata di Indonesia. Karena itu, IPTV bakal memanfaatkan infrastruktur- infrastruktur di lokasi eksisting untuk membangun jaringan MNC Play.

"Kami sudah punya backbone di beberapa kota yang eksisting antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Malang. Kami akan memanfaatkan itu sebagai sarana menjangkau area-area sifatnya dengan efisien," kata Ade Tjendra, Direktur Utama IPTV dalam public Expose (15/7).

Adapun pendapatan MNC Vision dari bisnis digital dan jasa broadband cukup signifikan. Dari total pendapatan IPTV sebesar Rp 3,74 triliun bisnis IPTV (Internet Protocol Television) dan Jasa Broadband menyumbangkan sebesar Rp 1,34 triliun. Utamanya pendapatan IPTV masih ditopang oleh bisnis tv berbayar yakni K-Vision sebesar Rp 2,24 triliun. Sisanya, berasal dari pemasukan lain-lain sebesar Rp 142,671 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×