kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Prospek ekspor tepung tapioka Budi Starch & Sweetener (BUDI) masih menjanjikan


Kamis, 25 November 2021 / 15:16 WIB
Prospek ekspor tepung tapioka Budi Starch & Sweetener (BUDI) masih menjanjikan
ILUSTRASI. Pabrik BUDI Starch & Sweetener Tbk dahulu bernama Budi Acid Jaya, dari grup Sungai Budi Group


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) memandang prospek ekspor di sisa tahun ini dengan optimistis. Perusahaan menilai, kinerja ekspor khususnya untuk penjualan tepung tapioka masih akan terus mencatatkan peningkatan hingga tutup tahun nanti. 

Wakil Presiden Direktur Budi Starch & Sweetener Sudarmo Tasmin memaparkan, penjualan ekspor untuk produk tepung tapioka mengalami peningkatan sebesar 5.762% menjadi Rp 475,37 miliar per September 2021. 

"Dari sebesar Rp 8,11 miliar pada periode Januari – September 2020, menjadi sebesar Rp 475,37 miliar pada periode yang sama tahun 2021," papar Sudarmo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (23/11) lalu. 

Nah, seiring dengan prospek pasar ekspor khususnya produk tepung tapioka yang masih cukup menjanjikan, Sudarmo bilang BUDI akan terus mencari peluang baru untuk meningkatkan kontribusi penjualan dari sisi pasar ekspor. 

Baca Juga: Budi Starch & Sweetener (BUDI) yakin penjualan dan laba bisa naik 20%-25% tahun ini

Adapun, secara keseluruhan kinerja BUDI memang masih ditopang oleh penjualan lokal. Per September tahun ini, penjualan lokal BUDI tercatat sebesar Rp 2,10 triliun atau mencerminkan 80,45% dari total pendapatan usaha senilai Rp 2,61 triliun. 

Namun demikian, penjualan ekspor BUDI berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Yang mana, secara total angkanya mencapai Rp 505,93 miliar atau melesat 993,25% dari semula Rp 46,27 miliar pada periode yang sama di tahun 2020. 

 

BUDI sendiri telah memasok produk tepung tapioka ke berbagai negara, seperti China, Vietnam, Taiwan, Filipina, Amerika Serikat, dan juga Malaysia.

Sudarmo menambahkan, hingga saat ini BUDI belum memiliki rencana atau agenda bisnis khusus. Meskipun begitu, perusahaan akan selalu mencermati kondisi pasar, serta memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan pasar lokal maupun ekspor.

Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berhasil meningkat, dari semula Rp 18,48 miliar menjadi Rp 63,44 miliar per akhir September 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×