Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar mobil Sport Utility Vehicle (SUV) makin diminati konsumen kendaraan beroda empat. Hal ini tak disia-siakan Agen Pemegang Merek (APM) untuk menangkap tren permintaan mobil di tengah masyarakat.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, pasar SUV secara umum di periode Desember tahun lalu di tingkat ritel sudah mengalami kenaikan.
"Untuk awal tahun ini memang ada kecenderungan booking trend juga bagus dan berpeluang meningkat sampai penutupan nanti di akhir bulan," sebut Yusak kepada Kontan.co.id, Senin (20/1). Lebih spesifik lagi, konsumen tampaknya mulai banyak meminati SUV dengan harga terjangkau atau Low SUV (LSUV).
HPM sendiri memiliki dua model LSUV seperti Honda BR-V yang harganya mulai Rp 230 jutaan dan Honda HR-V yang dibanderol mulai dari Rp 300 jutaan. Yusak bilang, dikelas LSUV tipe HR-V 1.500 cc (1.5L) bertengger di nomor dua sebagai kontributor terbanyak volume penjualan mobil Honda pada tahun kemarin.
Baca Juga: KIA luncurkan tiga varian All New Kia Seltos di Indonesia
"Kami di Honda kontribusi terbesar kedua setelah Brio ditempati oleh HR-V 1.500 cc dengan 17% kontribusi total penjualan," sebut Yusak. Adapun total volume penjualan mobil Honda tahun lalu mencapai 149.435 unit.
Sementara HR-V 1.5L berhasil meraih volume penjualan 25.828 unit, sedangkan Honda BR-V terjual sebanyak 6.202 unit di sepanjang tahun 2019. Mengenai apakah Honda akan merilis line up baru di segmen LSUV tahun ini, manajemen mengaku tak terlalu terburu-buru.
"Untuk varian baru mengenai kapan dan model apa tentunya masih melihat kondisi pasar dan kebutuhan konsumen," terang Yusak. Yang jelas HPM menargetkan mampu menjaga perolehan market share-nya di segmen LSUV setidaknya sekitar 22% di tahun 2020 ini.
Sementara itu menurut PT Sokonindo Automobile (DFSK) pertumbuhan pasar otomotif secara umum di tahun ini cenderung tidak banyak perbedaan dibandingkan tahun lalu. Namun dari segmen SUV masih ada harapan, dimana paling tidak dalam empat tahun terakhir segmen ini mampu tumbuh rata-rata di level 5%.
"Di tahun 2019 pun segmen ini pertumbuhannya cenderung stabil setiap bulannya dibanding segmen lain yg cukup fluktuatif. Artinya segmen medium SUV ini telah memiliki target konsumen nya sendiri," sebut Arviane Dahniarny, PR & Digital Manager DFSK kepada KONTAN, Senin (20/1).
Segmen mobil ini memang menjadi andalan DFSK disamping mobil komersil pick up. APM asal Negeri Tirai Bambu ini optimistis di tengah persaingan mobil SUV lainnya lantaran fokus mengembangkan LSUV dengan harga yang kompetitif.
Baca Juga: Empat mobil baru DFSK akan mengaspal di semester I 2020
Beberapa model LSUV yang tengah digenjot DFSK ialah Glory 580 dan Glory 560 yang memiliki kapasitas penumpang hingga 7 orang pun, mengingat konsumen Indonesia budaya nya masih membawa banyak anggota keluarga di setiap mobilitasnya. Soal harga, untuk tipe Glory 560 bahkan dimulai sekitar Rp 196 juta per unitnya.
Adapun sepanjang tahun 2019 total penjualan DFSK mencapai 3.880 unit dimana sebanyak 1.528 unit disumbangkan dari Glory 560 dan 309 unit oleh Glory 580. Sementara soal line up baru, Arvianne menegaskan bahwa APM berencana untuk meluncurkan produk baru, namun detilnya masih dirahasiakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News