Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) melihat tahun 2025 sebagai periode penuh tantangan bagi industri otomotif, khususnya di segmen kendaraan niaga.
Meskipun pasar otomotif nasional mengalami tekanan sepanjang tahun lalu, Isuzu tetap optimistis terhadap potensi perbaikan tahun ini.
Namun, untuk kembali mencapai volume penjualan 1 juta unit seperti sebelum 2023 masih menjadi tantangan yang cukup berat.
Baca Juga: Isuzu Gelar Mudik Gratis 2025, Cek Syarat dan Jadwal Keberangkatannya
Sebagai informasi, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, memproyeksikan bahwa penjualan mobil nasional dapat kembali menembus angka 1 juta unit pada 2025.
Proyeksi ini sejalan dengan target pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%.
President Director PT IAMI Yusak Kristian menjelaskan bahwa pada 2024, total penjualan otomotif mengalami penurunan signifikan dari 1 juta unit menjadi sekitar 860 ribu unit.
“Pasar otomotif, baik kendaraan komersial maupun penumpang, mengalami tekanan tahun lalu. Namun, kami berharap kondisi tahun ini bisa lebih baik,” ujar Yusak kepada media, Rabu (5/3).
Menurutnya, awal 2025 menjadi periode yang menantang karena terdapat sejumlah regulasi yang baru difinalisasi pada akhir 2024. Hal ini menyebabkan pasar di bulan Januari masih tertahan.
Baca Juga: Isuzu Bertekad Raih Pangsa Pasar 33,4% di Pasar Kendaraan Komersial pada 2025
"Januari cukup terdampak karena ada beberapa regulasi yang finalisasinya dilakukan di penghujung tahun. Akibatnya, awal tahun belum bisa langsung bergerak optimal," tambahnya.
Namun, memasuki Februari, kondisi mulai menunjukkan perbaikan dibandingkan Januari.
“Jika dibandingkan Januari, Februari sudah jauh lebih baik. Tetapi tetap saja, perlambatan di awal tahun masih berpengaruh terhadap total performa,” jelas Yusak.
Lebih lanjut, Yusak menekankan bahwa meskipun strategi dan produk Isuzu sudah solid, faktor eksternal seperti pertumbuhan ekonomi tetap menjadi penentu utama bagi kinerja bisnis tahun ini.
"Kalau pun Isuzu baik-baik saja dari sisi produk dan total package, kalau ekonomi tidak bergerak, tetap akan berpengaruh. Jadi kami berharap ekosistem secara keseluruhan bisa mendukung pertumbuhan di tahun ini," pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja Produk Unilink Saham Terdampak Penurunan IHSG
Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News