Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) melihat prospek bisnis properti semakin cerah. Hal itu tercermin dari kinerja keuangan perseroan yakni pendapatan tumbuh 44,2% hingga kuartal III 2021.
CEO Lippo Karawaci John Riady mengungkapkan sejalan dengan pertumbuhan kinerja yang signifikan tersebut, perseroan mencatat pertumbuhan itu didorong dari permintaan hunian.
“Sampai saat ini realisasi kinerja industri properti sejauh ini sesuai dengan prediksinya. Untuk itu perseroan melihat industri properti nasional memiliki prospek yang cukup cerah untuk memetik pertumbuhan berkesinambungan,” ungkap dia dalam keterangan resminya, Rabu (1/12).
Dia mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendorong bisnis properti semakin ciamik diantaranya yakni tingkat kepemilikan rumah yang masih cukup rendah, bahkan di kota besar seperti Jakarta di mana masih sekitar 40%- 50%.
Baca Juga: Simak rekomendasi saham dan proyeksi IHSG pada Rabu (1/12) dari MNC Sekuritas ini
Kemudian, faktor adanya kecenderungan segmen milenial yang mulai memilih properti sebagai instrumen investasi dan menjadikan properti sebagai aset yang fungsional.
Dengan melihat kondisi tersebut, maka LPKR pun tengah menyiapkan sejumlah strategi bisnis untuk menangkap arah tren dimana LPKR berhasil menyajikan produk yang berharga terjangkau dengan desain yang sesuai selera keluarga milenial.
“Kami menggandeng Alex Bayu untuk menyajikan rumah yang harganya terjangkau. Lebih kecil namun memaksimalkan space utilization, serta menitikberatkan functionality, contohnya setiap ruangan perlu ada cross ventilation, dan tentu kita mengimplementasikan cara kehidupan baru dengan work from home dan lain sebagainya,” jelas John.
Baca Juga: Sembilan saham yang masuk indeks MSCI Small Cap bergerak lincah
Dia menjelaskan saat ini masyarakat sudah akrab dengan aktivitas hibrida, bertemu secara daring maupun luring. Berkaca dari situasi pandemi itulah LPKR merancang produk yang juga mengikutsertakan ruangan kantor kecil di tiap rumah.
“Barangkali mungkin satu tidak cukup, karena juga ada anak-anak yang ikut sekolah daring. Jadi saya pikir ini perkembangan yang sangat baik untuk Indonesia, karena industri properti ini mengkontribusikan 15% dari PDB dan turunannya banyak. Jadi sekarang kita melihat, menuju post pandemic recovery, properti salah satu mesin penggerak ekonomi semasa pemulihan ini,” ungkapnya.
Adapun, seiring prospek cerah industri properti, Lippo Group masih memiliki land bank atau lahan kosong sekitar 2.000 hektare. Di mana lahan tersebut tersebar di Cikarang hingga Makassar, dan beberapa kota lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News