Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
SURABAYA. Rencana akuisisi Axis oleh PT XL Axiata Tbk (XL) baru saja diresmikan melalui penandatangan CSPA Kamis (26/9) lalu. Namun, pelanggan Axis justru harus gigit jari akibat beberapa koneksi jaringannya sempat terputus sejak Jumat malam lalu (27/9).
Menurut seorang petinggi Axis, terputusnya koneksi jaringan Axis di beberapa daerah padat pelanggan terjadi akibat adanya pemutusan sepihak fasilitas koneksi jaringan dari PT Protelindo, salah satu tower provider yang menjadi rekanan Axis.
"Kami kaget mulai Jumat malam sekitar 400 jaringan BTS dari tower Protelindo diputus secara sepihak. Situasi ini sangat merugikan konsumen karena dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," jelas sumber Axis yang enggan disebut namanya itu.
Pemutusan ini juga terjadi di wilayah Surabaya yang saat ini jumlah konsumen Axis di wilayah tersebut mencapai lebih dari 1 juta dari total pelanggan Axis secara nasional sebanyak 13,7 juta.
Menurut sumber Axis itu, pemutusan koneksi jaringan Tower Protelindo bisa langsung segera diatasi dan tidak sampai mempengaruhi layanan Axis. Pasalnya, Axis mendapat bantuan dari XL yang langsung mengaktifkan program roaming nasional.
Wilayah Surabaya dan sekitarnya sudah dapat ditanggulangi pada akhir pekan ini dan akan dilanjutkan di daerah-daerah lainnya. "Layanan Axis bisa tetap eksis berkat bantuan XL," imbuhnya.
Pejabat Axis di Surabaya mengakui adanya pemutusan fasilitas koneksi tower oleh Protelindo tersebut. Tapi masalah tersebut tidak mempengaruhi layanan kepada pelanggan. "Koneksi di wilayah Surabaya memang sempat terputus Jumat malam. Sekarang sudah clear," ujarnya.
Direktur Eksekutif Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (Mastel) Eddy Thoyib mengapresiasi langkah responsif XL dalam menyelamatkan pelanggan Axis. Namun, Eddy menyayangkan tindakan pemutusan fasilitas koneksi jaringan secara mendadak yang dilakukan pemilik tower.
"Setiap keputusan yang diambil pemilik tower seharusnya juga memikirkan kepentingan konsumen. Kasus yang terjadi dengan Axis di Surabaya ini merupakan preseden buruk bagi industri telekomunikasi," tegasnya.
Eddy juga menambahkan bahwa tindakan pemutusan jaringan sepihak tidak mencerminkan semangat kerjasama antara sesama pemain di industri. Karena, tindakan itu akan memberikan kerugian yang sangat besar, terutama kepada konsumen. (Tribunnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News