Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sopir truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menggelar aksi mogok di Pelabuhan Tanjung Priok sebagai bentuk protes terhadap aturan pembatasan operasional angkutan barang selama periode Lebaran. Aksi ini dimulai sejak Kamis (20/3) dan direncanakan berlangsung hingga Jum'at (21/3).
Meski demikian, tidak semua sopir truk ikut serta dalam aksi ini. Beberapa masih tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan distribusi barang. Aktivitas bongkar muat di pelabuhan pun masih berlangsung meskipun tidak sepadat biasanya.
Salah satu sopir truk yang ikut mogok, Pa’i, mengatakan bahwa kebijakan pembatasan operasional tahun ini lebih lama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sehingga berdampak besar pada pendapatan mereka. “Biasanya hanya 10-12 hari, sekarang jadi 16 hari. Ini membuat penghasilan kami semakin berkurang,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (20/3).
Baca Juga: Pengusaha Truk Stop Operasi Lebih Awal, Begini Dampaknya bagi Industri Logistik
Para sopir yang melakukan aksi mogok khawatir kebijakan ini dapat menghambat kelancaran logistik dan menyebabkan penumpukan barang di pelabuhan. Mereka berharap ada solusi yang lebih adil agar tetap bisa bekerja tanpa harus kehilangan pendapatan dalam waktu lama.
Di sisi lain, beberapa pengusaha logistik mencari alternatif untuk memastikan distribusi barang tetap berjalan, meskipun aksi mogok masih berlangsung. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah terkait tuntutan para sopir truk.
Selanjutnya: Inilah Doa Menyambut Malam Lailatul Qadar Latin dan Terjemahannya
Menarik Dibaca: Ramayana Rekrut 10.000 Karyawan, Bantu Pulihkan Ekonomi Lokal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News