Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Pasca melepas empat anak usaha, PT Provident Agro Tbk merevisi target produksi tahun 2016. Devin Antonio Ridwan, Corporate Secretary PT Provident Agro Tbk mengaku, produksi Tandan Buah Segar (TBS) turun sekitar 40% dari target semula 500.000 ton menjadi 350.000 ton.
Sedangkan untuk produksi crude plam oil (CPO) dari 200.000 ton menjadi 110.000 ton. Revisi produksi ini merupakan dampak dari total luas lahan perusahaan yang tinggal 28.165 Ha. Tercatat, luas lahan yang dilepas oleh perusahaan sebesar 14.120 Ha.
Pada tahun 2015 total produksi TBS perusahaan sebanyak 449.070 ton dan CPO sebesar 122.544 ton. Badai El Nino yang melanda Indonesia tahun lalu juga mempengaruhi hasil produksi perusahaan berkode PALM ini.
Devin mengaku hasil produksi per Juni 2016 turun sekitar 16% dari periode yang sama ditahun sebelumnya. Meski mengalami penurunan, tahun ini perusahaan juga melakukan penanaman baru dibeberapa wilayah. "Total wilayahnya sekitar 100 ha-200 ha, modal tanamnya tidak besar," tambahnya.
Tri Boewono Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk menegaskan, untuk tahun depan produksi TBS perusahaan bisa bervariasi, karena ada hasil panen dari lahan yang baru seperti di Papua, meski manajemen tidak menjelaskan luas lahan tersebut.
Sekadar informasi, Perusahaan joint venture antara PT Saratoga Sentra Business dan PT Provident Capital Indonesia melepas aset empat anak usahanya senilai Rp 2,68 triliun. Keempat anak usaha tersebut adalah PT Global Kalimantan Makmur, PT Semai Lestari, PT Saban Sawit Subur, dan PT Nusaraya Permai, seluruh perusahaan tersebut berlokasi di Kalimantan Barat.
Dana hasil penjualan aset tersebut bakal digunakan untuk memperkuat struktur modal dengan pembayaran utang dan sisanya untuk menambah kas internal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News