kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Provident Agro target produksi CPO 100.000 ton


Senin, 19 Januari 2015 / 17:05 WIB
Provident Agro target produksi CPO 100.000 ton
ILUSTRASI. Yuk intip apakah menggunakan banyak warna netral bagus bagi perkembangan bayi atau justru membuat bayi murung?


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Provident Agro menargetkan produksi crude palm oil (CPO) tahun ini sama dengan pencapaian tahun 2014. Produksi CPO tahun ini diperkirakan mencapai 100.000 ton.

Devin Antonio Ridwan, Direktur Provident Agro mengatakan, perusahaan menargetkan produksi CPO di atas 100.000 ton. Dalam catatan KONTAN, produksi CPO Provident pada tahun 2014 berkisar 100.000 ton tumbuh 23% dibandingkan produksi 2013.

Produksi CPO Provident masih terbuka naik. Sebab, profil usia tanaman yang produktif banyak berasal dari usia empat sampai tujuh tahun.

Tahun ini, produksi CPO diprediksi lebih licin. Sebab awal tahun kondisi iklim tanah air dianggap cukup baik. Apalagi harga jual CPO juga tinggi sejak awal tahun. Harga CPO di Eropa naik dari US$ 680 metrik ton menjadi US$ 705 ton. Plus, produksi CPO Indonesia diuntungkan dengan banjir yang terjadi di Malaysia akhir tahun lalu.

Di sisi lain, pembangunan dua pabrik kelapa sawit (PKS) terus berjalan. Ditargetkan kedua pabrik di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat bakal beroperasi paling lambat awal tahun 2016.  Lahan PKS masing-masing seluas 30 hektar (ha) sehingga total luas lahan 60 ha.

"Pembangunan PKS telah sesuai dengan rencana. Biaya pembangunan PKS telah dianggarkan selama dua tahun yang berasal dari tahun ini dan tahun sebelumnya," kata Devin pada Senin (19/1).

Pembangunan dua PKS memakan biaya Rp 375 miliar yang berasal dari pinjaman perbankan. Tahun lalu, belanja modal perusahaan sebesar Rp 500 miliar. Sementara tahun ini, perusahaan mengaku masih menghitung besaran anggaran belanja perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×