Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan penyangga ibu kota seperti Tangerang, Depok, Bogor, dan Bekasi dinilai memiliki potensi besar di mata para pengembang.
Hal ini, salah satunya ditandai dengan pembukaan Mal Ciputra Tangerang di Citra Raya Cikupa. Tak hanya itu, gerai ritel asal Timur Tengah Lulu Hypermarket juga telah membuka gerainya di Sawangan, menyusul di Cinere dan Tangerang di akhir tahin mendatang.
Tak ketinggalan, PT Intiland Development Tbk (DILD) juga akan mengembangkan lagi aset propertinya di kawasan perbatasan Tangerang yakni Magnolia dan Talaga Bestari di semester II ini
Baca Juga: Intiland Development (DILD) Membidik Marketing Sales Rp 2,5 Triliun di Tahun 2020
"Saat ini kami ada proyek yang sudah berjalan untuk menambah klaster di Tangerang, yakni Talaga Bestari di Balaraja dekat perbatasan tangerang dan Magnolia di Jatake exit tol Bitung. Keduanya proyek landed house. Kami tambah satu klaster lagi masing-masing dengan harga di bawah Rp1 miliar," jelas Archied Noto, Direktur Keuangan DILD kepada Kontan, Minggu (6/9).
Lebih jauh, pihaknya mengungkapkan segmen landed house menjadi kontributor terbesar dalam perolehan marketing sales DILD sepanjang semester I 2020.
Adapun perolehan marketing sales DILD sepanjang semester I 2020 adalah sebesar Rp343 miliar, sedangkan target akhir tahun berada di angka Rp2,5 triliun.
"Ini masih 13,7% dari target. Kami berharap di semester II setidaknya bisa mendapatkan Rp1 triliun," lanjutnya.
Pihaknya juga mengalokasikan capex sebesar Rp1,2 triliun sampai Rp1,5 triliun, untuk fokus pada pengembangan proyek landed house di kawasan Tangerang tersebut, selain di Graha Natura yang berlokasi di Surabaya dan Serenia Hills yang terletak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Selain dua proyek landed house, DILD juga memiliki properti hunian mixed use, Aeropolis yang terletak di belakang Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta.
Baca Juga: Hingga tutup tahun, Intiland bakal luncurkan 3 klaster baru
Namun demikian, Archied tidak merinci bagaimana permintaan hunian di lokasi tersebut. Ia menyebutkan, pandemi Covid-19 memang membuat penjualan lebih sedikit, terutama dari segmen highrise apartment dan kantor.
"Secara keseluruhan, pandemi membuat pengerjaan proyek dan penjualan lebih sedikit dari target. Seperti high rise apartment dan kantor proyek terhambat dan penjualan masih kecil sekali," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News