Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja (WK) East Sepinggan yang baru beroperasi pada April 2021 dipasok untuk membantu pemenuhan pasokan kebutuhan gas pipa di Kalimantan timur serta kebutuhan LNG baik domestik maupun ekspor.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan on-stream lapangan Merakes di tengah masa Pandemi Covid-19 merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dan menunjukkan bahwa industri hulu migas nasional masih mampu untuk terus bergerak dan tidak berhenti.
Adapun pengembangan Merakes ini mewujudkan salah satu strategi peningkatan kapasitas hulu migas yakni percepatan dan reserve menjadi produksi. "Kedekatan penemuan lapangan Merakes dengan FPU Jangkrik memungkinkan Eni memaksimalkan sinergi dengan infrastruktur terdekat yang telah ada," jelasnya dalam peresmian operasional Lapangan Merakes secara virtual, Selasa (8/6).
Baca Juga: Menteri ESDM Arifin Tasrif resmikan proyek Lapangan Merakes US$ 1,3 miliar
Upaya meningkatkan keekonomian lapangan Merakes dilakukan dengan menggunakan skema pemakaian fasilitas bersama (Facility Sharing Agreement) dengan Eni Muara Bakau untuk FPU Jangkrik, serta Pertamina Hulu Mahakam dan PT Badak melalui Penggunaan pipa dan fasilitas existing.
Dwi memaparkan Merakes adalah kemampuan sinergi untuk meningkatkan keekonomian lapangan. Hal ini sangat perlu untuk terus ditingkatkan ke depan karena potensi yang masih cukup besar dari WK East Sepinggan, Muara Bakau ataupun WK lainnya disekitar fasilitas FPU Jangkrik untuk menjaga tingkat produksi gas di area Kalimantan Timur. Dwi menegaskan produksi gas akan terus ditingkatkan hingga mencapai puncak produksi gas sebesar 450 MMSCFD dengan kumulatif produksi sebesar 814 miliar kaki kubik (BSCF).
Oleh karenanya, dengan tambahan proyek Merakes ini, diharapkan mampu menjaga laju produksi di FPU Jangkrik sebesar 750 MMSCFD, dari kondisi yang saat ini sudah mulai menurun.
Dwi menegaskan, lapangan Merakes yang dikembangkan dengan nilai investasi sebesar US$ 1,3 miliar dengan target Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,72% akan memiliki arti besar dalam menggerakkan perekonomian nasional. Proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar US$ 1,6 miliar serta akan membantu pemenuhan pasokan kebutuhan gas pipa di Kalimantan timur serta kebutuhan LNG baik domestik maupun Ekspor.
Selanjutnya: SKK Migas dorong proyek-proyek hulu onstream tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News