Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan proyek pengembangan Lapangan Merakes di Wilayah Kerja (WK) Sepinggan pada Selasa (8/6).
Dalam sambutannya, Arifin mengatakan, pengembangan lapangan Merakes diharapkan bisa mengungkit produksi dan pemanfaatan gas bumi di Indonesia.
“Selamat kepada Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan ENI Indonesia atas keberhasilan produksi gas di Lapangan Merakes ini," kata Arifin dalam sambutannya di Floating Processing Unit (FPU) Jangkrik, Kalimantan Timur dalam siaran pers yang dikutip Kontan.co.id, kemarin.
Seperti diketahui, proyek pengembangan Merakes merupakan pengembangan lapangan gas laut dalam di lepas pantai Kutai Basin dengan kedalaman air kurang lebih 1500 meter (m). Proyek ini memiliki nilai investasi hingga US$ 1,3 miliar.
Baca Juga: Proyek Lapangan Merakes pasok kebutuhan gas pipa di Kaltim
Keberadaan Lapangan Merakes yang cukup strategis, yaitu sekitar 35 kilometer (km) Tenggara dari Floating Production Unit (FPU) Jangkrik, memungkinkan ENI dapat memaksimalkan sinergi dan meningkatkan ekonomi lapangan dengan infrastruktur terdekat.
Selain itu, pemanfaatan gas dari lapangan Merakes dan Jangkrik juga dapat disalurkan melalui pipa gas untuk kebutuhan dalam negeri sebesar 117 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) pada tahun 2022 - 2025.
“Produksi dari lapangan ini bisa berkontribusi pada perpanjangan umur operasi kilang LNG Bontang, yang memasok LNG ke pasar domestik maupun ekspor," ujar Arifin.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Migas Dwi Dwi Soetjipto melaporkan, proyek pengembangan Lapangan Merakes sebelumnya ditargetkan untuk dapat onstream lebih cepat pada kuartal III-2020.
Namun demikian, dikarenakan adanya kondisi pandemi Covid-19, jadwal onstream jadi bergeser dan mencapai First Gas pada 27 April 2021 yang lalu.
"Onstream lapangan Merakes di tengah masa Pandemi Covid-19 merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa," tegasnya.
Lebih lanjut, Arifin menuturkan bahwa berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan cadangan, produksi migas dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik yang saat ini tercatat sebesar 63,9%.
Baca Juga: Realisasi investasi sektor minerba baru mencapai 23,36% dari target tahun ini
Gas bumi ditargetkan memberi kontribusi sebesar 22% pada Bauran Energi Nasional di tahun 2025. Di tahun 2020, realisasinya mencapai 19,36%.
“Tahun 2020 cadangan gas bumi sebesar 62,4 Triliun Standard Cubic Feet /TSCF (terbukti dan potensial), dengan umur cadangan masing-masing sekitar 9 tahun dan 18 tahun jika tidak ada penemuan cadangan baru," terang Arifin.
Arifin menilai, beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam pencapaian target tersebut adalah penurunan produksi migas yang disebabkan oleh lapangan migas sudah tua, tidak ada temuan cadangan besar baru, dan minimnya eksplorasi yang berdampak pada temuan cadangan.
"Semoga akan muncul ide, gagasan, serta pemikiran baru untuk mendukung pengembangan gas bumi secara keseluruhan," ungkapnya.
Selanjutnya: Realisasi DMO batubara baru capai 51,8 juta ton hingga Mei 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News