kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek listrik 35.000 MW bantu industri batubara


Selasa, 18 Agustus 2015 / 22:14 WIB
Proyek listrik 35.000 MW bantu industri batubara


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penurunan harga batubara dunia membuat industri batubara dalam negeri merosot. Pasalnya, harga batubara yang saat ini tidak mencapai US$ 60 per ton, sudah tidak memenuhi syarat ekonomis. 

Meski harga batubara kembali ke tahun 2007, ketika itu, biaya yang diperlukan tidak sebesar saat ini. Sedangkan sekarang, biaya produksi lebih tinggi setelah mengalami inflasi dan terpapar pelemahan rupiah. 

"Misalnya tambang di lokasi x dulu harga $110 dengan cadangan 30 juta ton. Harga US$ 30 dengan cadangan 10 juta ton sudah bagus karena itu yang efisien untuk menjadi komersial dan diproduksi. Tetapi harga sekarang sudah tidak efisien lagi, keadannya sudah tidak seperti itu," ujar Errianto Pardede, Sekretaris Perusahaan PT Delta Dunia Tbk (DOID) pada KONTAN pekan lalu.

Errianto memproyeksikan, harga batubara mendatang masih turun lagi ke level US$ 52 sampai US$ 53 per ton. Harga batubara bisa bertahan di sekitar US$ 60 per ton dengan catatan harga minyak tidak naik. Pasalnya, komponen biaya minyak di pertambangan mencapai hampir 30%.

Di sisi lain, untuk memproduksi batubara diperlukan modal yang cukup besar. Banyak perusahaan batubara yang menggunakan utang ketika terjadi booming batubara tahun 2009-2010 dan jatuh tempo sekarang ketika harga batubara tengah terpuruk.

DOID merupakan perusahaan yang harus merestrukturisasi utang tahun 2014 untuk mendapat perpanjangan waktu dan menegosiasikan pembayaran prinsipal.

Dia berharap, megaproyek listrik 35.000 mega watt (MW) bisa berjalan, di mana pembangunan Pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTG dan PLTU) hanya membutuhkan waktu 24 - 28 bulan. Dengan begitu, suplai batubara bisa terserap jika program ini direalisasikan segera.

"Kalau bisa dipercepat kan mungkin sumbangan batubara bisa mencapai 80 juta -100 juta ton batubara. ini kan baik karena bisa terserap kebutuhan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan ekspor ke China,"ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×