Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warga Jakarta dan sekitarnya mendapatkan kabar baik soal sistem transportasi LRT.
Melansir Kompas.com, saat ini, progres konstruksi proyek LRT Jabodebek telah mencapai 89,11%. Lantas, kapan target pengoperasian LRT Jabodebek? Ditargetkan, proyek LRT dapat beroperasi pada Juli 2023.
Dilansir dari laman resmi KAI, Minggu (5/2/2023), LRT Jabodebek akan dioperasikan menggunakan sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3.
Sistem CBTC adalah sistem pengoperasian kereta berbasis komunikasi, sehingga sistem dapat mengoperasikan kereta dan memproyeksikan jadwal secara otomatis dari pusat kendali operasi serta tanpa masinis.
Dalam satu hari, rata-rata LRT Jabodebek akan beroperasi sebanyak 434 perjalanan dengan kapasitas 1.308 penumpang di setiap rangkaiannya. Nantinya, LRT Jabodebek akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB-23.27 WIB dengan headway 4 menit untuk Stasiun Dukuh Atas ke Cawang serta 8 menit dari Cawang ke Harjamukti dan Cawang ke Jati Mulya.
Sementara itu, PT KAI (Persero) berkomitmen menyelesaikan proyek LRT Jabodebek dengan Good Corporate Governance (GCG).
Baca Juga: MRT Jakarta Targetkan Angkut 70.000 Penumpang pada Tahun 2023
Dalam pengerjaan pembangunan proyek LRT Jabodebek, KAI berkolaborasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek LRT Jabodebek agar dapat dipertanggungjawabkan.
Tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jabodebek, KAI ditugaskan Pemerintah yang meliputi penyelenggaraan pengoperasian prasarana, perawatan prasarana, dan pengusahaan prasarana termasuk pendanaan pembangunan prasarana Kereta Api Ringan/Light Rail Transit terintegrasi.
"Dengan sudah ditinjau oleh auditor negara, maka pembayaran yang dilakukan KAI kepada kontraktor sudah mempunyai akuntabilitas sesuai governance," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Transparansi perusahaan yang dinilai BPKP atas perintah Presiden menunjukkan bahwa KAI konsisten dan berkelanjutan dalam menerapkan GCG. Hal ini dapat terlihat dari hasil asesmen GCG 2021 dan penilaian Indonesian Corporate Accountability Index (Icorpax) tahun 2022 yang semuanya dilakukan oleh perwakilan BPKP Jawa Barat dengan capaian nilai sangat baik.
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Capai 84%
Komitmen dan konsistensi KAI dalam menerapkan GCG secara berkelanjutan juga dibuktikan dengan diraihnya penghargaan sebagai Indonesia Trusted Company berdasarkan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Majalah SWA dan The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) selama dua tahun berturut-turut yakni tahun 2021 dan tahun 2022.
Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang berkomitmen dan konsisten menerapkan GCG secara berkelanjutan berdasarkan hasil pemeringkatan CGPI.
Ruang lingkup penilaian yaitu pencapaian kinerja keuangan dan non-keuangan perusahaan, kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan dan pengendalian manajemen, serta keselarasan terhadap etika, norma, dan tata nilai.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beroperasi Juli 2023, Proyek LRT Jabodebek Hampir 90 Persen Kelar"
Penulis : Aisyah Sekar Ayu Maharani
Editor : Hilda B Alexander
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News