kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.564   1,00   0,01%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Proyek Sonic Bay Batal, ESDM: Eramet-BASF Bisa Pasok Smelter Lain


Jumat, 05 Juli 2024 / 17:33 WIB
Proyek Sonic Bay Batal, ESDM: Eramet-BASF Bisa Pasok Smelter Lain
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The chemical company BASF building in Levallois-Perret, near Paris, France, is seen at sunset, November 29, 2018. REUTERS/Christian Hartmann/File Photo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai, Eramet dan BASF masih bisa berkontribusi untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik. 

Sebelumnya, kedua perusahaan telah menarik diri dari rencana investasi proyek pemurnian nikel-kobalt (Sonic Bay) denga nilai investasi mencapai US$ 2,6 miliar.

Staf Khusus Menteri ESDM Agus Tjahajana mengatakan, masih ada potensi proyek ini dilanjutkan. Terlebih, kedua perusahaan telah memiliki konsesi tambang nikel.

Baca Juga: BASF dan Eramat Batal Investasi, Anggota Komisi VII Minta Pemerintah Segera Berbenah

"Pastinya ya ditunda karena mereka kan punya konsesi, jadi gak (disebut) mundur," kata Agus di Kementerian ESDM, Jumat (5/7).

Agus menjelaskan, kedua perusahaan tentunya melakukan kajian mengenai proyeksi perdagangan internasional.

Di sisi lain, dengan lahan tambang yang dimiliki, kedua perusahaan dinilai masih dapat berkontribusi pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Juga: BASF dan Eramet Batal Garap Hilirisasi Nikel

"Bukan berarti tidak bisa menjual cadangannya ke pabrik yang akan datang. Kan bisa saja, tidak harus membuat (smelter) sendiri juga. Misalnya nanti LG jadi, kan bisa jual pas itu atau Eramet bisa menjual nanti dengan Indonesia Baterry Corporation (IBC) kalau misalnya kurang," pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×