kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek Tangguh Train III dapat pinjaman Rp 50,55 T


Rabu, 03 Agustus 2016 / 16:34 WIB
Proyek Tangguh Train III dapat pinjaman Rp 50,55 T


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Proses pembangunan proyek Kilang LNG Tangguh Train III terus berjalan. Setelah merampungkan Final Investment Decision (FID) Train III Tangguh pada 1 Juli 2016, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKS) Tangguh dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meneken dokumen persetujuan pembiayaan proyek gas alam cair (LNG) Tangguh Train III di kantor SKK Migas di Jakarta, Rabu (3/8).

Fasilitas pinjaman komersial ini merupakan bagian dari paket pinjaman senilai total US$ 3,745 miliar atau setara Rp 50,55 triliun dari sejumlah bank dan lembaga keuangan nasional dan internasional.

Dari domestik, bank dan lembaga keuangan yang memberikan pinjaman yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Indonesia Infrastructure Finance. “Untuk pertama kalinya pembiayaan proyek LNG melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia,” kata Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dalam keterangan tertulis, Rabu (3/8).

Menurut Amien, keikutsertaan pemberi pinjaman nasional dalam proyek hulu migas ini sejalan dengan inisiatif pemerintah dalam meningkatkan partisipasi lokal dalam proyek-proyek strategis, sekaligus memperluas pengalaman lembaga keuangan nasional dalam pembiayaan proyek berskala internasional. Selain itu, pembiayaan proyek pengembangan Tangguh ini merupakan pengukuhan atas kepercayaan pasar keuangan internasional terhadap proyek LNG strategis ini.

Sementara, pemberi pinjaman dari bank internasional terdiri dari afiliasi Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Development Bank, Shinsei Bank, KfW Bank dan lembaga-lembaga keuangan yang berasal Tiongkok, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Perancis, Singapura, dan lembaga multilateral lainnya.

Penandatanganan sisa fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan lembaga multilateral akan dilakukan kemudian. “Lembaga-lembaga keuangan internasional bersedia ikut membiayai proyek LNG yang sebagian besar produksinya dialokasikan untuk pembeli domestik,” katanya.

Fasilitas pinjaman yang dilakukan melalui metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat/trustee dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri ini telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia.

Proyek Pengembangan Tangguh akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train III) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa), yang menjadikan kapasitas total kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa. Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Kilang Tangguh LNG terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kilang ini terdiri dari fasilitas produksi gas lepas pantai dengan kapasitas produksi LNG sebesar 7,6 mtpa yang mulai beroperasi sejak 2009. Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor SKK Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×