kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PSBB diberlakukan lagi, PHRI minta keringanan pajak ke Pemprov DKI


Senin, 14 September 2020 / 15:45 WIB
PSBB diberlakukan lagi, PHRI minta keringanan pajak ke Pemprov DKI


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

Selain dari insentif pajak, pengusaha juga meminta adanya keringan listrik. Karena, walaupun hotel tutup atau buka tetap harus membayar listrik dan itu menjadi salah satu masalah juga bagi pengusaha.

"Bagaimanapun yang namanya listrik dan gas sudah menjadi komponen tetap di dalam bisnis dan restoran," lanjut dia. 

Padahal, kesulitan finansial dihadapi pengusaha bukan karena kesalahan dalam mengelola bisnis, melainkan karena bisnis tak bisa berjalan akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah. Oleh sebab itu, sangat penting untuk pemerintah memberikan keringanan.

"Pemprov cuma memutuskan melakukan PSBB tapi tidak pernah mempertimbangkan relaksasi terhadap pungutan-pungutan yang mereka lakukan. Ini yang jadi permasalahan sekarang," katanya.

Baca Juga: Jakarta PSBB, Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) tutup kawasan wisata

Maulana menyebut, tak masalah jika pemerintah menerapkan PSBB untuk menekan penyebaran Covid-19, tapi perlu perhatikan juga beban para pelaku usaha. Lantaran, imbas dari kegiatan bisnis yang terhenti bisa berakibat pada pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ia mengungkapkan, pengusahan perhotelan sudah melakukan berbagai macam strategi penjualan dari mulai paket bayar sekarang dan bisa dinikmati sampai tahun depan yakni melalui program  “book now, stay later”. Kemudian juga memberikan paket long stay yang diharapakn bisa memberikan sedikit dorongan setelah penutupan yang terjadi sebelumnya..

"Tapi kan sekarang masalahnya demand yang tetap rendah walaupun program itu sudah dilakukan sebelum adanya PSBB transisi, pada saat PSBB transisi paket-paket tersebut pun ternyata tidak mendongkrak demand hanya sedikit kenaikannya," tegas dia..

Selain strategi marketing yang di lakukan, pihaknya juga mengharapkan adanya stimulus dari pemerintah. "Ringankan beban pengusaha, biar adil, kan tidak mungkin pengusaha yang menghidupkan pemerintah. Karena saat ini pengusaha dan karyawan tidak bisa terima apa-apa karena bisnis tidak jalan," jelas Maulana.

Selanjutnya: Jakarta PSBB lagi, Kemenhub pastikan penumpang pesawat tak perlu SIKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×