Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) percaya nilai kerugian yang diderita di kuartal III 2020, tidak semakin membesar sampai akhir 2020.
Chief Financial Officer Matahari Department Store, Niraj Jain mengatakan, hal ini didukung oleh pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yang memungkinkan kegiatan ekonomi kembali berjalan.
“Kerugian tidak akan semakin besar di akhir tahun dan kami harapkan situasi pandemi virus corona akan mulai membaik dalam beberapa bulan ke depan,” ujar dia dalam paparan publik perusahaan yang berlangsung secara virtual pada Selasa (27/10).
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) masih mengandalkan divestasi, pembayaran termin & dana talangan
Ia melanjutkan, perusahaan akan tetap memberlakukan pengendalian biaya guna menjaga arus kas tetap likuid. Perseroan juga tetap konservatif dalam melakukan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga akhir tahun.
Optimisme perusahaan juga didukung oleh keringanan biaya sewa yang diberikan oleh para pengelola pusat perbelanjaan tempat gerai Matahari berada. Ia menambahkan, saat ini LPPF juga tengah melakukan pemulihan pembayaran gaji kepada karyawannya.
“Kami menargetkan seluruh karyawan sudah akan menerima gaji penuh pada kuartal IV 2020, meski dengan jumlah karyawan yang lebih rendah. Kami bisa pastikan menjadi perusahaan ritel pertama di Indonesia yang memulihkan pembayaran gaji di akhir 2020,” ujarnya.
Tak hanya itu, CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor juga memastikan tidak akan melakukan PHK karyawan atau menutup gerai lagi sampai akhir 2020. Pihaknya optimistis dapat mengakomodasi para karyawan karena penutupan yang terjadi. LPPF menargetkan memiliki 145 sampai 150 gerai sampai akhir 2020.
Baca Juga: Harga jual CPO membaik, penjualan Dharma Satya Nusantara (DSNG) tumbuh 10%
Sepanjang kuartal III tahun 2020, LPPF mencatatkan penurunan pendapatan hingga 57,6%. Perseroan juga telah menutup tujuh gerai berformat besar dan menutup seluruh gerai khusus.
Pendapatan kotor Matahari mencapai Rp5,9 triliun pada periode Januari sampai September 2020, turun 57,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, pendapatan bersih juga turun 57,5% menjadi Rp3,3 triliun. Perseroan juga mencatat rugi bersih sebesar Rp 617 miliar selama sembilan bulan yang berakhir pada September 2020.
Selanjutnya: Kontribusi rawat inap turun, pendapatan Siloam (SILO) terkikis 4,21% hingga kuartal 3
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News