kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PSN bakal luncurkan 3 satelit berkapasitas jumbo


Selasa, 13 Agustus 2019 / 21:23 WIB
PSN bakal luncurkan 3 satelit berkapasitas jumbo
ILUSTRASI. Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, PT Pasifik Satelit Nusantara bakal meluncurkan tiga satelit anyar dengan kapasitas jumbo dalam 3 tahun mendatang. Hal ini menyusul pada aewal tahun peluncuran Satelit Nusantara I di awal tahun ini.

Dani Indra Widjanarko, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PSN menyampaikan pada tahun depan perusahaan juga akan segera meluncurkan Satelit Nusantara II. Satelit yang akan diluncurkan tersebut memiliki kapasitas sebesar 10 Gigabyte Per Second (Gbps).

Baca Juga: Pasifik Satelit Nusantara kantongi kontrak membangun satelit multifungsi

"Tahun depan sekitar April-Mei, kami berencana akan meluncurkan Satelit Nusantara II berkapasitas 10 Gbps dengan 20 transporter C-Band," ujarnya di Jakarta, Senin (13/8).

Selain itu, perusahaan juga tengah menyiapkan peluncurkan Satelit Multi Fungsi (SMF) dan Satelit Nusantara X (SNX) berkapasitas jumbo. Peluncuran kedua satelit tersebut akan menjadi peluncuran satelit terbesar di seluruh kawasan Asia.

"SMF itu kapasitasnya 150 Gbps akan diluncurkan tahun 2022. Selanjutnya kami rencanakan peluncuran Satelit Nusantara X yang targetnya menjadi terbesar di Asia dengan kapasitas 300 Gbps," lanjutnya.

Ia menyebut hampir seluruh satelit tersebut didatangkan dari impor, misalnya Satelit Nusantara II yang diimpor dari Tiongkok dan SMF yang didatangkan dari Perancis. Saat ini, banyaknya wilayah blankspot yang tidak tercover jaringan internet mobile dan fiber optik membutuhkan dukungan satelit untuk konektivitas.

"Kami yakin demand internet masih tumbuh dan porsi satelit masih akan ada. Kami tetap akan menjawab tantangan untuk menyediakan infrastruktur tol langit sehingga tak ada satu daerah pun di Indonesia yang tidak terjangkau internet berkecepatan tinggi," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×